Pemerintah Cairkan PMN Rp 1,5 T ke Pelni Modal Beli Kapal Baru

Pemerintah Cairkan PMN Rp 1,5 T ke Pelni Modal Beli Kapal Baru

Amanda Christabel - detikFinance
Jumat, 10 Jan 2025 19:32 WIB
Menjajal Mudik Menggunakan Kapal Pelni
Foto: Amanda Christabel
Jakarta -

Per 2025 ada sebanyak 13 armada kapal laut PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero yang mulai memasuki usia di atas 30 tahun. Terkait hal ini, Direktur PT Pelni mengatakan bahwa pemerintah akhirnya menyetujui pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam hal pengadaan tiga armada baru buat operasional PT Pelni.

Direktur Utama PT Pelni, Tri Andayani, mengatakan umur teknis dari armada kapal laut milik Pelni yakni 30 tahun. Dari total 26 armada ini, seluruhnya adalah buatan Jerman. Maka dari itu, Andayani mengacu pada pada standar yang ditetapkan dari negara asal kapal-kapal milik PT Pelni.

"Dari aspek keselamatan, kalau bicara bahaya atau tidak, jawabannya sebenarnya tidak. Karena pada setiap tahunnya kita melakukan docking keseluruhannya, baik dari aspek keamanan, keselamatan, kondisi fisik kapal semuanya," terangnya kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andayani melanjutkan, jumlah anggaran yang cair adalah Rp 1,5 triliun yang diajukan per tahun lalu, untuk digunakan sebagai uang muka dalam pengadaan 3 unit kapal baru. Kemudian di 2025 ini, Andayani mengaku telah mengajukan PMN di Rp 2,5 triliun.

"Harga satu kapal Rp 1,5 triliun, Kalau tiga kapal 'kan mestinya Rp 4,5 triliun. Nah, ini 'kan baru dapat Rp 1,5 triliun. Kok minta Rp 2,5 triliun? Jadinya Rp 4 triliun saja. Nah, Rp 500 miliar lagi dari mana? Dari duit kita sendiri dong," bebernya.

ADVERTISEMENT

Andayani mengakui, andaikan mampu, PT Pelni ingin bisa membeli kapal sendiri. Namun, Andayani bilang juga bahwa PT Pelni belum memiliki kemampuan berinvestasi, oleh sebab itulah pihaknya mengajukan PMN.

"Kalau kita mampu sih, kita beli sendiri. Tetapi memang untuk Pelni berinvestasi itu belum memiliki kemampuan. Makanya, sehingga kita mengajukan PMN. PMN sendiri juga prosesnya panjang sekali," imbuh Andayani yang juga eks Direktur Keuangan PT Pelni.

Andayani menjelaskan, dirinya mulai menjalani proses untuk pengajuan PMN ini dimulai sejak Maret 2022. Hingga saat di bulan ketiga dirinya menjabat sebagai Dirut PT Pelni, Andayani melakukan kajian terkait PMN dalam pengadaan armada baru buat PT Pelni.

"Berarti 2,5 tahun. Dari awal ide PMN di internal. Jadi, saya sampaikan dulu ke Kementerian BUMN saja sampai 3-5 kali. Prosesnya sudah ke DPR kemudian ke Kementerian Keuangan," terang Andayani.

Lebih lanjut, Andayani mengatakan pihaknya tengah dalam proses di 2026 untuk mengajukan PMN Rp 4,8 triliun. Sambil dirinya mengkaji bersama kementerian terkait perihal skema selain PMN dalam memberikan ruang buat PT Pelni berinvestasi.

"Pokoknya kami sedang mempelajari beberapa skema di luar skema PMN, untuk menjadi skema investasi di tahun 2027 dan seterusnya. Ada beberapa lah yang usulan-usulan," tandasnya.

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads