Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan gambaran tentang bagaimana ia berencana mewujudkan janji-janji ekonominya selama kampanyenya. Di mana ia mengusulkan pendekatan "carrot-and-stick" (pendekatan imbalan dan hukuman) terhadap ekonomi dunia yang ia yakini akan membantu menyelesaikan krisis inflasi secara permanen dan mendanai usulan pemotongan pajak besar-besarannya.
Mengutip CNN (24/1/25), dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, ia menguraikan visi untuk kemakmuran ekonomi Amerika, yakni dengan menurunkan pajak di dalam wilayah Amerika, juga memberi insentif kepada perusahaan yang mau berbisnis di sana.
Ia juga ingin menaikkan pajak untuk perusahaan yang mempunyai pabrik di luar AS. Ini diharapkan menjadi penambal kerugian dari tarif pajak lebih rendah tadi dan mendorong lebih banyak manufaktur dibangun di Amerika.
Trump juga ingin meningkatkan produksi minyak untuk menurunkan biaya energi guna menurunkan inflasi. Trump juga ingin suku bunga rendah untuk mengurangi biaya bagi bisnis dan konsumen.
Meskipun begitu, Trump tidak pernah menggabungkan semua tema ini menjadi satu visi tunggal untuk menyelesaikan semua masalah ekonomi Amerika, mengatasi harga tinggi, pajak tinggi, stagnasi manufaktur, pasar kerja yang melambat, dan suku bunga tinggi secara bersamaan.
Adapun untuk mewujudkan visi tersebut, dalam menurunkan pajak, Trump bilang ia akan bekerja sama dengan Kongres untuk menurunkan tarif pajak perusahaan menjadi 15% (saat ini 21%). Di mana ini akan memicu pertumbuhan bisnis dan investasi di Amerika Serikat.
Kemudian untuk menaikkan tarif, Trump menawarkan pajak yang lebih rendah hanya berlaku untuk perusahaan yang memproduksi barang mereka di Amerika. Jika mereka ingin terus berbisnis di AS namun memproduksi produknya di luar Amerika, maka mereka akan dikenakan sanksi berat dalam bentuk tarif.
"Pesan saya kepada setiap bisnis di dunia sangat sederhana: Ayo, produksi produk Anda di Amerika dan kami akan memberi Anda pajak terendah di antara negara mana pun di Bumi." kata Trump.
"Tetapi jika Anda tidak memproduksi produk Anda di Amerika, yang merupakan hak prerogatif Anda, maka Anda harus membayar tarif." tegas Trump.
Dalam hal ini, Trump memperkirakan tarif yang besar itu akan mendatangkan ratusan miliar dolar bahkan mungkin triliunan dolar ke dalam Departemen Keuangan AS, yang akan membantu membayar utang besar Amerika dan rencana pemotongan pajaknya.
Lalu pada aspek menurunkan biaya energi, Trump mengatakan ia akan membuat kesepakatan dengan OPEC, yang telah memperlambat produksi untuk menjaga harga tetap tinggi. Dan dia telah menandatangani perintah eksekutif untuk meningkatkan produksi minyak dan gas AS. Secara gabungan, Trump yakin tindakan tersebut akan menurunkan harga energi, yang mengarah pada harga keseluruhan yang lebih rendah bagi konsumen Amerika.
Sementara itu, terkait dengan menurunkan suku bunga, Trump menganggap inflasi yang berkurang dapat memungkinkan Federal Reserve menurunkan suku bunganya.
"Dengan turunnya harga minyak, saya akan menuntut agar suku bunga segera turun yang akan mengurangi biaya pinjaman bagi bisnis dan konsumen," kata Trump.
Rencana-rencana Trump ini juga mendapatkan dukungan dari tokoh besar seperti pemimpin bank terbesar di dunia, CEO JPMorgan, Jamie Dimon.
Dimon di Davos mengatakan kepada CNBC, bahwa tarif dapat menjadi alat ekonomi yang efektif atau senjata. Meskipun akan sedikit terjadi inflasi, namun hal ini tetap baik untuk keamanan nasional Amerika Serikat.
(eds/eds)