Pemerintah Bakal Batasi Impor Tapioka

Pemerintah berencana membatasi impor singkong atau tapioka. Pembatasan impor ini dilakukan untuk menjaga harga tapioka dalam negeri yang belakangan diprotes para petani.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, pembatasan impor tapioka akan diputuskan melalui rapat terbatas bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Tapioka, ya, akan diusulkan Mentan dan Menteri Perdagangan di bahas lartas, sehingga impornya dikendalikan," kata Zulhas usai rapat koordinasi pengadaan beras di Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Jum'at (31/1/2025).

Zulhas mengatakan, akan mengsingkronkan jumlah panen petani dan kebutuhan dalam negeri. Hal itu dilakukan untuk menetapkan kebutuhan impor yang akan dilakukan.

Selain itu, ia mengatakan pembatasan impor dilakukan untuk menjaga hasil panen petani. "Sudah tadi kita putuskan, tinggal tunggu surat Pak Mentan. Sama Menteri Perdagangan diatur dalam Permendag hari ini, kemudian impor itu akan diatur dalam ratas," tutupnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan memasukkan komoditas singkong serta turunannya dalam daftar larangan dan pembatasan (lartas) produk impor.

Upaya ini dilakukan setelah ia memanggil para petani singkong Lampung beserta industri pengolahan singkong seperti pembuat tepung tapioka. Amran mengatakan, dengan adanya lartas singkong, industri hanya diperbolehkan untuk melakukan impor setelah mendapat rekomendasi dari Kementan.

Rekomendasi ini baru bisa didapatkan jika industri sudah menyerap hasil tani singkong lokal terlebih dahulu. "Itu lartas dibuat nanti terserah pemerintah yang penting ada lartas, larangan terbatas. Artinya, singkong tidak boleh masuk ke Indonesia sebelum melalui pintu Kementerian Pertanian," kata Amran di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2025).

Menurutnya rencana pembatasan impor singkong sudah disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan alias Zulhas dan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. Keduanya juga sudah setuju dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) sebelumnya.

"Kami lapor tadi Pak Menko, kami telpon Menteri Perdagangan (komoditas singkong) dimasukkan dalam lartas. Yang boleh impor Singkong dan seterusnya, tapioka dan seterusnya, itu harus persetujuan rekomendasi dari Kementerian Pertanian," ujar Amran.