Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) buka suara terkait pemangkasan anggaran yang terjadi di Kementeriannya. Menurutnya pemangkasan ini tidak akan mempengaruhi kinerja Kementerian.
Rosa mengatakan terkait pemangkasan anggaran ini dirinya sudah melangsungkan rapat dengan seluruh pejabat Kementerian. Setelah melakukan rapat inilah dirinya bisa memastikan pemangkasan tidak akan mempengaruhi kinerja, termasuk dalam mencapai target investasi 2025 ini.
"Saya juga tadi meeting dengan seluruh para karyawan, semangat, kita terus semangat," kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target memang tinggi, tetapi kita sampaikan semangat juga tetap tinggi, disiplin kita tetap tinggi dan kita berusaha semaksimal mungkin," sambungnya.
Dalam catatan detikcom, untuk target investasi yang sedang dikejar Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM pada 2025 ini tercatat sebesar Rp 1.905. Sedangkan untuk target investasi untuk lima tahun mendatang mencapai Rp 13.032 triliun.
Menurut Rosan angka itu lebih besar dibandingkan 5 tahun ke belakang atau 10 tahun ke belakang. Investasi dalam 10 tahun ke belakang tercatat sebesar Rp 9 ribu triliun, sementara di 5 tahun terakhir sebanyak Rp 6 ribu triliun.
Rosan menilai target tersebut cukup realistis berdasarkan hitung-hitungan timnya di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM. Pertimbangannya adalah potensi investasi asing ke Asia Tenggara yang disebut cukup besar.
"Pertanyaannya adalah, dengan target ini bisa nggak tercapai? Nah kami di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM meyakini target ini achievable. Karena foreign direct investment ke Asia Tenggara tahun 2023 itu US$ 230 miliar. 2024 angkanya meningkat US$ 240 miliar," kata Rosan, Jumat (31/1) lalu.
Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Prabowo Subianto memangkas besar-besaran anggaran Kementerian/Lembaga dalam APBN 2025. Pemangkasan ini dilakukan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja yang diteken Presiden Prabowo Subianto pada 22 Januari 2025.
Dalam hal ini pemerintah akan memangkas anggaran Kementerian/Lembaga total Rp 256.100.000.000.000 (Rp 256,1 triliun) dan anggaran transfer dana daerah sebesar Rp 50.595.177.420.000 (Rp 50,59 triliun).
"Efisiensi atas anggaran belanja negara Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 306.695.177.420.000 (Rp 306,69 triliun)," tulis diktum kedua impres tersebut.
Simak Video: Prabowo Minta Anggaran Perdinas Menteri Dipotong: Bisa Hemat Rp 20 T