Ekonomi Indonesia Melambat, Cuma Tumbuh 5,03% di 2024

Ekonomi Indonesia Melambat, Cuma Tumbuh 5,03% di 2024

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 05 Feb 2025 11:14 WIB
Bank Indonesia (BI) membeberkan sejumlah tantangan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan (SSK) di Indonesia. Setidaknya ada tiga tantangan yang harus diantisipasi.
Ilustrasi Ekonomi/Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia sepanjang 2024 tumbuh 5,03%. Angka ini melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di 2023 yang sebesar 5,05%.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% berdasarkan penghitungan kumulatif dari kuartal I hingga IV-2024.

"Secara akumulatif atau c to c ekonomi Indonesia pada 2024 tumbuh sebesar 5,03%" kata Amalia dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (5/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekonomi Indonesia dilihat berdasarkan besaran produk domestik bruto pada triwulan IV-2024 atas dasar harga berlaku adalah Rp 5.674,9 triliun dan atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.296,7 triliun.

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2024 bila dibandingkan dengan triwulan IV-2023 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,02%. Bila dibandingkan triwulan III-2024 atau secara q to q, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 0,53%" jelasnya.

ADVERTISEMENT

Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh 0,53% di triwulan IV-2024 sejalan dengan pola musiman seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Di mana biasanya, ekonomi di triwulan IV relatif lebih rendah dari triwulan III.

"Kemudian secara year on year, ekonomi triwulan IV-2024 tumbuh 5,02% dibandingkan triwulan yang sama di tahun sebelumnya, di mana pertumbuhan ini memang sedikit lebih rendah jika dibandingkan triwulan IV-2023 yang tumbuh sebesar 5,04%" katanya.

Di sisi domestik, aktivitas produksi domestik PMI BI berada di zona ekspansif, yaitu sebesar 51,58%. Sementara kapasitas produksi terpakai sebesar 72,91%, produksi semen terkontraksi 4,83% secara year on year tetapi tumbuh 1,29% secara kumulatif. Penjualan listrik tumbuh 3,63% year on year dan secara akumulatif tumbuh 6,17% terutama didorong oleh konsumsi listrik rumah tangga.

"Mobilitas masyarakat meningkat di mana hal ini diindikasikan oleh peningkatan jumlah penumpang untuk seluruh moda transportasi, jumlah perjalanan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, serta adanya momen Natal dan tahun baru yang juga mendorong peningkatan mobilitas penduduk serta aktivitas ekonomi lainnya," katanya.

Selain itu realisasi investasi dalam negeri dan asing pada kuartal IV-2024 tumbuh 23,8% secara year on year, dan pada saat yang sama impor barang modal juga tumbuh menguat baik secara year on year maupun c to c. Sementara itu belanja barang modal pemerintah terkontraksi secara year on year, tetapi tumbuh positif secara c to c.

Ekonomi Negara Mitra Dagang RI

Amalia juga memaparkan pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang Utama Indonesia pada kuartal IV-2024. Pertama, China tumbuh menguat secara year on year, tetapi melambat secara kumulatif.

Kemudian ekonomi AS dan India tumbuh melambat baik secara year on year maupun secara kumulatif. Lalu Singapura dan Malaysia tumbuh menguat, baik secara year on year maupun secara kumulatif tahunan. Adapun Korea Selatan tumbuh melambat secara year on year, namun tumbuh menguat secara kumulatif.

"Dengan gambaran tersebut dapat kita simpulkan bahwa ekonomi beberapa negara mitra dagang Utama Indonesia tetap tumbuh walaupun di tengah pertumbuhan ekonomi global yang penuh tantangan di 2024," tuturnya.

(fdl/fdl)

Hide Ads