Essar Serius Bangun Pabrik Baja di Kalteng dan Cilegon
Jumat, 04 Mei 2007 17:34 WIB
Jakarta - PT Essar Indonesia yang merupakan anak usaha dari perusahaan baja terbesar di India, yakni Essar International Co. berminat membangun pabrik pelet baja di Kalimantan Tengah dengan kapasitas produksi 2 juta ton per tahun.Selain membangun pabrik pelet baja, Essar juga akan membangun pabrik billet baja di Cilegon Banten, dengan kapasitas produksi juga 2 juta ton.Hal tersebut disampaikan Dirut PT Essar Indonesia KB Trivedi usai workshop pengembangan bijih besi dan batubara lokal di Departemen Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (4/5/2007)."Mudah-mudahan pemda memberikan dukungan atas rencana investasi kami, dukungan itu bisa berbentuk ekspor reguler untuk biji besi serta memberikan jaminan kepastian batubara karena ini adalah proyek besar," ujarnya.Essar telah mendapatkan persetujuan prinsip investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akhir tahun lalu. Saat ini Essar tengah melakukan studi kelayakan mengenai kandungan mineral di Kalimantan Tengah. "Kami ingin mendapatkan bijih besi yang berkualitas dan kami rasa ada di Kalimantan," ujarnyaDirjen Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Depperin Ansari Bukhari menjelaskan untuk produksi 2 juta ton pelet baja per tahun membutuhkan sekitar 7 juta ton bijih besi. Namun cadangan deposit bijih besi di Kalteng berdasarkan data pemda masih minim."Dia minimal beroperasi 30 tahun di Kalteng dan deposit yang diperlukan minimal 200 juta ton, padahal tadi dari Pemda Kalteng menjelaskan data sementara mereka potensi ada 42 juta ton," ujarnya.Dalam pertemuan tersebut, Essar meminta pemerintah beberapa insentif dan kepastian pasokan bahan baku bijih besi."Essar tadi minta fasilitas apa yang didapat kalau mereka jadi investasi, dia juga meminta kepastian bahan baku pasokan bijih besi. Dia ingin ada jaminan konsesi pertambangan, juga minta dukungan infrastruktur mengingat Kalteng belum ada jalan," ujarnya.Selain bijih besi, keperluan batubara untuk pabrik Essar juga lumayan besar yakni mencapai 3,5 miliar ton. "Essar itu sangat dinanti karena perkiraan kebutuhan baja di dunia akan mencapai 10 juta ton di tahun 2001, sekarang ini pasokan baja baru 6 juta ton masih defisit 4 juta ton," ujarnya.
(ddn/qom)