Permodalan Nasional Madani (PNM) berlakukan skema pemberdayaan kepada nasabah ultra mikro binaannya yang menarik perhatian para pemerhati dan praktisi UMKM dari negeri jiran, Malaysia.
Diketahui, PNM memberikan pembiayaan dan pendampingan usaha melalui modal finansial, intelektual, dan sosial. Hal ini menjadi daya tarik hingga membuat jumlah nasabah PNM yang terlayani tembus nyaris 22 juta, melampaui Grameen Bank.
Keunikan pemberian modal secara holistik tersebut mendorong Delegasi Malaysia bersama Yayasan Desa Emas Indonesia (YDEI) mengunjungi PNM dan belajar secara langsung bagaimana PNM menaik kelaskan usaha ibu-ibu.
Ketua Pembina YDEI Dr. Aries Muftie dan para Delegasi terkesan dengan penggunaan teknologi yang ditampilkan melalui dashboard monitoring secara real time dalam memantau aktivitas bisnis PNM di seluruh Indonesia. Bukan hanya itu, mereka juga berkesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan nasabah PNM Mekaar.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah menjadikan PNM sebagai tujuan untuk benchmarking. Baginya upaya untuk memajukan usaha akar rumput perlu dilakukan diseluruh negara yang juga dapat mendukung tujuan besar SDGs.
"Sebuah kesempatan besar bagi kami bias sharing skema pemberdayaan di PNM. Mudah-mudahan bisa dimodifikasi sesuai dengan kondisi di Malaysia dan menjadi momentum untuk membuat usaha ultra mikro di Asia semakin bersinar dan berperan besar dalam ekonomi global," ucap Arief, dalam keterangan tertulis Kamis (6/2/2025).
Arief mencontohkan beberapa nasabah binaannya kini telah sukses melakukan ekspor yang awalnya hanya berasal dari dapur rumahan. Ia percaya dengan pelayanan optimal dan pemberian nilai tambah melalui modal intelektual dan sosial bisa membangun semangat entrepreneurship ibu-ibu rumah tangga.
Simak Video "PNM Terima Penghargaan Sebagai Lembaga Pemberdaya Ekonomi Perempuan Prasejahtera"
(ega/ega)