Ekonom senior dari Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Didik J. Rachbini meminta kesediaan mantan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk menjadi Dewan Penasihat Center for Sharia Economics Development (CSED) INDEF. Ma'ruf Amin yang juga merupakan Guru Besar Ekonomi Syariah bersedia menjadi Dewan Penasihat CSED INDEF.
CSED INDEF melaksanakan pertemuan yang dilangsungkan di kediaman Ma'ruf Amin. Dalam kesempatan tersebut, Ma'ruf Amin menceritakan pengalamannya dalam mengembangkan ekonomi syariah dengan penuh ketulusan, serta menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai keislaman dalam setiap kebijakan dan inovasi ekonomi. Ma'ruf Amin menyampaikan dua pesan penting yang mengandung pelajaran mendalam.
Pesan pertama merujuk pada kisah dalam Surah Maryam (19:25), di mana Allah memerintahkan Maryam untuk menggoyangkan batang pohon kurma agar buahnya jatuh sebagai rezeki baginya. Ayat tersebut berbunyi: "Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya ia akan menjatuhkan buah kurma yang masak kepadamu." (QS. Maryam: 25).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau menguraikan bahwa kisah tersebut mengajarkan bahwa meskipun Allah senantiasa menyediakan pertolongan bagi hamba-Nya, manusia juga diwajibkan untuk berusaha meskipun hanya dengan langkah sederhana seperti menggoyangkan pohon," ujar Didik dalam keterangan tertulis, Kamis (6/2/2025).
Pesan kedua yang disampaikan adalah renungan mendalam tentang konsep "Ṣibghah Allah". Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa setiap keberhasilan dan pertolongan sejati berasal dari Allah, sekaligus mendorong setiap individu untuk selalu berserah diri dengan penuh keikhlasan sambil terus berusaha.
Dalam akhir pertemuan, Didik meminta kesediaan Ma'ruf Amin untuk menjadi Dewan Penasihat CSED INDEF. Ma'ruf Amin yang juga merupakan Guru Besar Ekonomi Syariah tersebut merespon permintaan tersebut dengan bersedia menjadi Dewan Penasihat CSED INDEF.
Selain itu, Maruf Amin juga bersedia membuka acara Sarasehan 99 Ekonom Syariah yang rencananya INDEF akan laksanakan pada pertengahan tahun 2025 ini. Kepala Center of Sharia Economic Development INDEF, Nur Hidayah, menilai hal ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi antara praktisi, akademisi, dan tokoh agama dalam mengembangkan ekonomi syariah kedepannya.
Kegiatan silaturahmi ini tidak hanya mempererat tali ukhuwah antara para pemangku kepentingan di bidang ekonomi syariah, tetapi juga menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan menginspirasi langkah-langkah inovatif dalam menghadapi tantangan ekonomi di era modern.
Komitmen bersama untuk terus mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap aspek pembangunan ekonomi diharapkan dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan bangsa.
(hns/hns)