Pendiri Tesla Elon Musk mengaku tak tertarik membeli aplikasi sosial media asal China TikTok. Diketahui, TikTok saat ini sedang dalam ancaman pelarangan operasi di Amerika Serikat (AS) karena dianggap sebagai keamanan nasional dengan pemiliknya, ByteDance.
Seminggu setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden baru AS, Musk mengaku belum mengajukan penawaran untuk membeli TikTok. "Saya belum mengajukan penawaran untuk TikTok," kata Musk dikutip dari Reuters, Minggu (9/2/2025).
Musk juga mengaku tak punya rencana apapun seandainya membeli TikTok. Apalagi, ia juga mengaku tidak menggunakan aplikasi video pendek dan tidak familiar dengan format aplikasi TikTok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tertarik ingin akuisisi TikTok, saya tidak mengakuisisi perusahaan secara umum, itu cukup langka," ungkapnya.
Musk juga menambahkan, akuisisi miliaran dolar AS terhadap platform media sosial Twitter, yang sekarang disebut X, menjadi hal yang tidak biasa. "Saya biasanya membangun perusahaan dari awal," kata Musk.
Untuk diketahui, Presiden dari Partai Republik menandatangani perintah untuk menunda larangan terhadap aplikasi video pendek populer yang dijadwalkan pada tanggal 19 Januari lalu.
ByteDance diberi tenggat waktu untuk menjual aset TikTok di AS atau dilarang beroperasi. Hal itu muncul seiring kekhawatiran anggota parlemen yang menyebut aplikasi berisiko pada keamanan nasional lantaran China dapat memaksa TikTok untuk membagikan data penggunanya di AS.
Namun begitu, TikTok telah membantah dugaan tersebut. Sementara itu, Apple dan Google juga dikabarkan belum mengembalikan TikTok ke toko aplikasi mereka sejak undang-undang pelarangan berlaku.
Adapun sebelumnya, TikTok juga mengizinkan pengguna Android di AS untuk mengunduh dan terhubung ke aplikasi melalui paket kit di situs webnya sebagai upaya untuk menghindari pembatasan platform tersebut.
Sementara itu, Trump mengaku tengah berunding dengan banyak orang untuk menentukan nasib pembelian TikTok. Adapun keputusan mengenai masa depan TikTok akan diputuskan bulan ini. Aplikasi tersebut memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS.
Trump juga telah menandatangani perintah eksekutif untuk membuat dana kekayaan negara tahun ini, yang di dalamnya memuat potensi pembelian TikTok. Namun begitu, ByteDance sebelumnya membantah rencana menjual TikTok.
Keputusan Trump menyelamatkan TikTok merupakan perubahan sikap dari masa jabatan pertamanya. Kala itu, Trump diketahui gagal melarang TikTok atas kekhawatiran yang sama.
Pada periode kepemimpinan saat ini, Trump bahkan sempat mengatakan menyukai TikTok. Ia beranggapan, aplikasi tersebut telah membantunya memenangkan hati pemilih muda dalam pemilihan presiden 2024.
(kil/kil)