Penggilingan Diminta Pasok Beras 2,1 Juta Ton ke Bulog, Bisa?

Penggilingan Diminta Pasok Beras 2,1 Juta Ton ke Bulog, Bisa?

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 10 Feb 2025 14:39 WIB
Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso
Foto: Aulia Damayanti
Jakarta -

Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) diminta untuk memasok beras 2,1 juta ton kepada Perum Bulog. Stok itu akan dibeli oleh Bulog sebagai cadangan pangan pemerintah (CPP).

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan anggotanya untuk memetakan bagaimana persiapan pengadaan beras untuk Bulog. Namun, pihaknya memberikan catatan kepada pemerintah.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Bulog, maksudnya Bulog itu bukan hanya di pusat, jadi sampai di daerah. Teman-teman sudah mencoba untuk merinci, nanti akan dirinci sampai kepada per penggilinan padi. Misal, pengilinan padi A berapa targetnya, kemudian mingguannya, apa itu katakanlah bulan Februari, minggu ini berapa, minggu depan berapa gitu ya, terus dan seterusnya, sampai nanti akan ketemu dengan 2,1 juta ton," kata dia ditemui di Kementan, Senin (10/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutarto menyebut ada berbagai tantangan yang akan dihadapi penggilingan untuk memenuhi pemenuhan tugas tersebut. Pertama, terkadang ada petani yang sudah lebih dulu memanen, padahal belum waktunya. Hal itu akan berpengaruh kepada kualitas gabah yang dihasilkan.

Untuk itu, pihaknya berharap ada peran pemerintah memfasilitasi petani dalam memanen seperti pengadaan alat mesin pertanian (Alsintan).

ADVERTISEMENT

"Jadi itulah tugasnya pemerintah untuk mendampingi, jangan sampai yang dipanen itu, misalnya lebih lambat atau lebih cepat. Kalau lebih cepat pasti nanti butir hijaunya meningkat, kalau lebih lambat nanti butir kuningnya yang meningkat. Ini yang harus dijaga, jadi agar optimal. Nah di situlah peran pemerintah. Dan kami, jadi otomatis akan mendapatkan kualitas yang baik. Jadi jangan sampai yang disalahkan petaninya kan," terangnya.

Selain itu, penggilingan juga menyoroti bagaimana petani merawat panen yang dilakukan. Lagi-lagi, menurutnya hal tersebut akan berkaitan dengan kualitas gabah yang dihasilkan.

"Jangan misalnya nanti dimainkan oleh alatnya misalnya blowernya dikecilin. Kan yang korban itu kan sebenarnya bukan hanya petani kalau seperti itu. Semua akan menjadi korban, itu yang tidak boleh dan makanya harus ada pendampingan. Jadi petani itu harapannya betul-betul mendapatkan harga yang baik, yaitu Rp 6.500 (per kg)itu tentunya sesuai dengan hasil dia," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memerintahkan Perum Bulog untuk menyerap 2,1 juta ton setara beras selama panen raya. Penyerapan beras itu berasal dari Perpadi

Keputusan ini berdasarkan hasil rapat Kementerian Pertanian, TNI/Polri, Perum Bulog, dan Perpadi. Rapat koordinasi dilaksanakan di Kementerian Pertanian.

"Alhamdulillah, hari ini kita sepakat serap beras gabah, setara beras 2,1 juta ton. Kita sudah sepakati dengan seluruh penggilingan se-Indonesia," katanya dalam konferensi pers di Kementan.

(acd/acd)

Hide Ads