Konsumsi Daging Premium di RI Masih Besar, Begini Prospeknya

Konsumsi Daging Premium di RI Masih Besar, Begini Prospeknya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 10 Feb 2025 16:10 WIB
Ilustrasi daging sapi
Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths
Jakarta -

Konsumsi daging premium di Indonesia terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Berdasarkan data Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian, konsumsi daging sapi dan kerbau di Indonesia diproyeksikan tumbuh sebesar 1,30 persen per tahun dalam periode 2023-2027. Pada 2024, konsumsi daging diperkirakan mencapai 2,57 kg per kapita per tahun dan akan meningkat menjadi 2,60 kg per kapita pada 2025.

Meningkatnya permintaan ini turut didorong oleh pertumbuhan industri perhotelan, restoran, dan kafe (Horeka), serta tren pemesanan makanan melalui aplikasi online.

PT Artha Pangan Gemilang (APG) mengadopsi strategi pemasaran ganda, yakni business-to-business (B2B) untuk sektor Horeka dan business-to-consumer (B2C) dengan peluncuran merek Astronomeats.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

APG resmi memasuki pasar daging nasional pada 2025 dengan menghadirkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen, termasuk bisnis kuliner dan konsumen rumah tangga.

Vice President PT Artha Pangan Gemilang Felicia Tandiani mengatakan bahwa kebijakan pemerintah dalam membuka akses impor daging menjadi peluang bagi APG untuk menghadirkan produk premium yang lebih beragam bagi konsumen Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kami melihat permintaan yang tinggi terhadap daging eksklusif seperti Wagyu dari Jepang, Australia, dan Amerika, serta sapi Angus dari berbagai negara. Melalui Astronomeats, kami ingin memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat terhadap daging berkualitas tinggi dengan standar internasional," ujar Felicia dalam keterangannya, ditulis Senin (10/2/2025).

Felicia menambahkan bahwa APG berkomitmen untuk menjaga kualitas produknya dengan bekerja sama dengan peternakan dan pemasok terpercaya. Dengan kontrol kualitas ketat, perusahaan memastikan setiap produk yang sampai ke tangan konsumen memenuhi standar kesegaran dan cita rasa terbaik.

Pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga keseimbangan pasokan daging dengan merencanakan impor 180.000 ton daging sapi dan 100.000 ton daging kerbau pada tahun ini. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyebut bahwa keputusan ini telah disepakati sejak tahun lalu guna mengamankan stok jelang Ramadan dan Idulfitri.

Menteri Perdagangan Budi Santoso juga menegaskan bahwa pihaknya telah menerbitkan izin impor sapi bakalan untuk mendukung pasokan daging nasional. Sementara itu, Badan Karantina Indonesia memastikan bahwa ribuan ekor sapi ternak yang tiba dari Australia pada awal Januari 2025 telah melalui pemeriksaan ketat dan terbebas dari penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads