Wamen BUMN Tepis Pemadaman Lampu Kantor Imbas Anggaran Dipotong

Wamen BUMN Tepis Pemadaman Lampu Kantor Imbas Anggaran Dipotong

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 12 Feb 2025 08:45 WIB
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo/Foto: detikcom/ Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025 membuat sejumlah kementerian dan lembaga (KL) melakukan penghematan. Hal ini termasuk penghematan penggunaan listrik di gedung perkantoran.

Namun, menurut Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo kementerian BUMN tidak melakukan pemadaman lampu kantor demi penghematan anggaran.

"Nggak ada, di BUMN aman," kata pria yang biasa disapa Tiko ini, ditemui usai acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (11/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, BUMN termasuk ke dalam kementerian kecil. Oleh karena itu, efisiensi anggaran tidak terlalu berpengaruh besar terhadap operasional Kementerian BUMN.

"Kalau BUMN kan kementerian kecil ya dalam konteks ini, jadi buat kita nggak ada masalah. Kita kan memang sedang dalam proses juga untuk melakukan otomasi ya, peningkatan produktivitas dengan sistem IT dan segalanya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Tiko mencontohkan salah satunya dalam hal penyusunan laporan keuangan BUMN, konsolidasi sudah bisa dilakukan secara online. Dengan demikian, produktivitas terus ditingkatkan seiring dengan efisiensi.

Tiko enggan mengungkapkan berapa persen anggaran Kementerian BUMN yang terkena efisiensi atau pemangkasan. Namun ia memastikan, efisiensi ini tidak berdampak signifikan ke kementeriannya.

"Jadi memang kita sedang proses produktivitasnya kita tingkatkan dan efisiensi juga. Jadi buat kita nggak ada masalah (karena efisiensi)," kata dia.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga telah buka suara terkait kondisi tidak semua lampu menyala di Kantor Kementerian BUMN setelah adanya Inpres 1/2025. Erick mengatakan, kondisi lampu yang mati di kantornya bukan karena adanya efisiensi anggaran, melainkan untuk mendukung emisi karbon.

"Ini pengurangan efisiensi daripada penyerapan karbon. Kan supaya karbonnya efisiensi kita mau coba kaca di depan kalau bisa diganti solar panel ya kan, supaya mengurangi kebutuhan itu," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2025).

Sementara itu, Erick enggan berkomentar soal pemangkasan anggaran. Alasannya, menurut Erick belum ada keputusan resmi terkait pemangkasan anggaran.

Simak juga Video 'Imbas Efisiensi Anggaran, Kemendiktisaintek Bakal Riset Berdasarkan Masalah':

(shc/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads