Negara-negara di Timur Tengah banyak dikenal sebagai sumber minyak dunia, membuat mereka kaya akan sumber daya energi. Namun hal ini tidak seperti yang dirasakan Iran.
Melansir dari France24, Sabtu (12/2/2025), pemerintah Iran melakukan penutupan sekolah dan kantor di sedikitnya 10 provinsi untuk menghemat energi di tengah cuaca dingin yang parah dan hujan salju lebat.
Media pemerintah Iran melaporkan, suhu beku yang melanda bagian utara negara itu selama beberapa hari terakhir disebut-sebut menyebabkan lonjakan konsumsi energi nasional. Sehingga kebijakan penghematan ini perlu dilakukan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua kantor pemerintah dan sekolah tutup pada hari Minggu, dan pembelajaran jarak jauh telah diatur untuk para siswa," kata kantor berita pemerintah, IRNA, dalam laporannya.
Di antara provinsi yang terkena dampak paling parah adalah Lorestan di Barat, Semnan di Timur, dan Gilan di Utara. Bahkan di beberapa bagian Gilan, sekitar 130 kilometer utara Teheran mengalami hujan salju hingga kedalaman 220 sentimeter.
Baca juga: RI Getol Pakai Biodiesel, Ini Buktinya |
Sebetulnya salju bukanlah hal yang aneh di Teheran pada bulan Februari. Namun kombinasi salju tebal dan penurunan suhu yang tiba-tiba mengejutkan banyak orang.
Kondisi diperparah ketika cuaca ekstrem ini menyebabkan terjadinya penutupan jalan dan gangguan lalu lintas yang meluas. Membuat warga sekitar kesulitan beraktivitas.
IRNA melaporkan adanya gangguan perjalanan di 25 provinsi, dengan dampak terberat di utara dan barat tempat pihak berwenang menyarankan orang untuk tinggal di rumah selama 24 jam ke depan.
"Suhu di sedikitnya 19 provinsi turun hingga nol derajat Celsius atau lebih rendah pada hari Minggu," kata IRNA.
Diketahui, Iran sering memerintahkan lembaga pendidikan dan kantor pemerintah untuk tutup selama musim dingin dengan alasan cuaca ekstrem dan kekurangan bahan bakar. Padahal negara ini bisa memproduksi 3,99 juta barel minyak per hari atau 4% dari pasokan global.
(eds/eds)