Komisi XI Soroti Pendapatan Jasa Perbankan Rp 3,4 T, LMAN Jawab Begini

Komisi XI Soroti Pendapatan Jasa Perbankan Rp 3,4 T, LMAN Jawab Begini

Heri Purnomo - detikFinance
Senin, 17 Feb 2025 16:51 WIB
Rapat LMAN di DPR, Senin (17/2/2025).
Rapat LMAN di DPR/Foto: Heri Purnomo/detikcom
Jakarta -

Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mempertanyakan pendapatan jasa perbankan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) pada 2024 yang mencapai Rp 3,4 triliun. Pasalnya kata Misbakhun, pendapatan jasa perbankan LMAN ini meningkatkan tinggi dari target yang hanya Rp 1,1 triliun.

"Pak saya mau tanya pak, ini pendapatan jasa perbankan itu beternak uang dari mana pak? Kok bisa naik 291%?" katanya kepada Direktur Utama LMAN Basuki Purwadi saat rapat, Senin (17/2/2025).

Awalnya, Direktur Utama LMAN, Basuki Purwadi menjelaskan, kenaikan drastis ini dikarenakan adanya saldo dana yang besar di LMAN dan sumber dana dari Proyek Strategis Nasional (PSN) ditempatkan di bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Dari penyimpanan tersebut mendapatkan suku bunga yang tinggi.

"Jadi kita ini menggunakan bank-bank Himbara Pak, jadi hanya Bank Himbara, karena ini uang dari Proyek Strategis Nasional (PSN) pak, dan alhamdulillah tahun lalu kita mendapatkan bunga yang cukup tinggi," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misbakhun bertanya lagi terkait dalam bentuk apa dana tersebut bisa meningkat secara drastis. Ia menyampaikan jika seseorang melihat kenaikan drastis dana tersebut, maka semua orang akan belajar kepada LMAN agar dana yang ada bisa meningkat.

"Seperti apa pak? Karena saya nggak tau bapak menginvestasikan apa, selisih apa sehingga dapat uang begitu banyak? Karena kan kita harus tau pokoknya berapa. Saya khawatirnya begini pak. Orang kalo melihat target Rp 1,1 triliun dan dapatnya Rp 1,3 triliun. Ini semua orang belajar ke bapak. Menjadikan ini belajar ke mana lagi kalau tidak ke Pak Basuki Purwadi," katanya.

ADVERTISEMENT

Basuki menjawab bahwa pihaknya mempunyai saldo yang disimpan di bank Rp 17 triliun dan ada dana PSN yang diberikan kepada LMAN yang belum disalurkan. Dari dana PSN yang belum tersalurkan tersebut dan kemudian disimpan di bank Himbara.

"Jadi kenapa menghasilkan Rp 3 sekian triliun dari jasa perbankan, (karena) total kelolaan kita 55 aset, tapi itu kebanyakan adalah alokasi dana PSN yang belum tersalurkan. Jadi ini bisa dipahami Kalau kita lihat saldonya tinggi di mana saldo tahun 2024 dengan asumsi tingkat suku bunga nanti juga masih tinggi insya Allah akan lebih tinggi lagi," tambahnya.

Sementara itu, Basuki menyampaikan, LMAN mengumpulkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 4,48 triliun pada 2024. Capaian PNPB ini meningkat 225,64% dari target Rp 1,9 triliun.

"Alhamdulillah di tahun 2024, capaian pnbp kita adalah yang tertinggi selama LMAN berdiri, yaitu Rp 4,48 triliun," katanya.

Basuki menyampaikan realiasi PNBP tersebut didapatkan dari pendapatan pengelolaan BMN sebesar Rp 1,049 triliun, pengelolaan jasa advisory Rp 2,2 miliar, pendapatan jasa perbankan Rp 3,4 triliun, dan pendapatan lain-lain Rp 2 miliar.

(ara/ara)

Hide Ads