Pengusaha Yakin Danantara Bakal Dikelola dengan Baik

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 18 Feb 2025 17:52 WIB
Foto: Hendra Kusuma
Jakarta -

Wakil Ketua Umum Bidang Analisis Kebijakan Makro Mikro Ekonomi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Aviliani meyakini Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan dijalankan dengan tata kelola yang baik sesuai komitmen Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu ia ungkap menyusul ramainya seruan di media sosial menarik uang tabungan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) atau Bank BUMN menyusul kekhawatiran masyarakat bahwa Danantara akan berakhir seperti kasus 1 MDB yang heboh di Malaysia.

"Ya nggak lah. Kan Pak Prabowo ini kalau kita lihat niatnya itu adalah, semua itu akan dilakukan secara tata kelola yang baik, governance. Jadi kita percaya bahwa Danantara itu akan dikelola dengan baik," kata Aviliani saat ditemui detikcom di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Aviliani mengatakan, salah satu tujuan dibentuknya Danantara adalah untuk meningkatkan minat investor. Jika menarik investasi dari Kementerian, ia menilai sulit dilakukan lantaran tidak memiliki badan usaha.

"Kalau ini kan ada lembaga hukumnya, sehingga bagaimana nanti mengkapitalisasi daripada BUMN-BUMN untuk berinvestasi saya rasa itu sebenarnya saya rasa untuk mencapai target 8% itu bisa memanfaatkan itu," jelasnya.

Ia juga mengatakan, Danantara dapat menjadi sekuritisasi aset. Ia mencontohkan seperti halnya yang dilakukan di Hong Kong, di mana aset perusahaan di bawah kelola negara dapat disewakan sekaligus juga diinvestasikan.

"Jadi kan misalnya kita punya tambang-tambang itukan bisa di sekuritisasi kan dengan untuk, kalau kaya Hong Kong itu bisa disewakan berapa tahun tapi ada investasinya kan gitu," ungkapnya.

Aviliani juga meminta masyarakat untuk tidak melihat kasus gagal badan pengelola investasi sebagaimana yang terjadi di Malaysia. Pasalnya, terdapat juga badan pengelola investasi yang berhasil seperti Temasek di Singapura.

"Saya rasa, kita masih percaya Danantara itu dikaitkan justru sekarang lepas dari kementerian, kalau kementerian itu kan malah nggak cocok kan pegang perusahaan. Nah ini dengan lembaga hukum yang kita tahu sama dengan Temasek. Temasek kan buktinya sukses, kita jangan lihat yang jeleknya. Ada kisah sukses, ada kisah tidak sukses," tutupnya.

Simak juga Video 'Prabowo Tak Ingin Terburu-buru Bentuk Danantara':




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork