Honda dikabarkan siap melanjutkan pembicaraan dengan Nissan untuk melakukan aksi merger membentuk grup usaha otomotif baru. Syaratnya, CEO Nissan Makoto Uchida mengundurkan diri dari jabatannya.
Melansir Reuters, Rabu (19/2/2025), sebelumnya produsen mobil terbesar kedua dan ketiga di Jepang ini telah berdiskusi untuk membentuk perusahaan otomotif baru senilai US$ 60 miliar atau Rp 980,76 triliun sejak akhir tahun 2024 lalu.
Namun sayang pembicaraan merger kedua perusahaan ini sempat dikabarkan batal pada pekan lalu karena adanya perselisihan pendapat. Khususnya setelah Honda mengusulkan agar Nissan hanya menjadi anak perusahaan grup hasil merger.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi karena kondisi Nissan yang saat ini masih terpuruk karena berbagai masalah manajemen membuat posisi Honda lebih jauh tinggi dalam perundingan merger itu. Namun Nissan menganggap posisinya masih setara dalam pembicaraan tersebut.
"Honda bersedia menghidupkan kembali negosiasi dengan bos Nissan yang dapat mengelola oposisi internal dengan lebih efektif," tulis Reuters dalam laporannya.
Meski begitu hingga saat ini Nissan menolak berkomentar kepada Reuters. Selain itu Honda mengatakan belum ada laporan resmi terkait kabar tersebut.
"Uchida telah menyatakan niatnya untuk bertahan hingga 2026, tetapi menghadapi tekanan untuk mengundurkan diri dalam beberapa bulan mendatang dari anggota dewan dan mitra Prancis Renault setelah kegagalan negosiasi dengan Honda," jelas Reuters mengutip dari laporan Financial Times.
(fdl/fdl)