Jepang Respons #KaburAjaDulu, Minta Warga RI Kerja di Negaranya

Jepang Respons #KaburAjaDulu, Minta Warga RI Kerja di Negaranya

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 22 Feb 2025 16:00 WIB
Siswa dari kejuruan seperti pariwisata, kelistrikan, permesinan, permebelan, informasi teknologi mengerjakan berbagai praktek lapangan di Balai Pelatihan Kerja (BLK), Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (10/4). Sebanyak 80% lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terserap di lapangan kerja, dan sebagiannya bekerja di luar negeri seperti Jepang, Brumenai, dan Malaysia.
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Di tengah ramainya seruan #KaburAjaDulu di media sosial, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi berharap lebih banyak pelajar dan pekerja asal Indonesia untuk menetap di Negeri Sakura.

Melansir dari pemberitaan Antara, Sabtu (22/2/2025), ia mengatakan para pelajar RI bisa melanjutkan program studi ke Jepang meski bahasa Jepang mereka tidak terlalu fasih. Sebab saat ini banyak universitas di sana sudah mulai menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Kemudian menurutnya Negeri Sakura juga dengan senang hati menerima pekerja terampil dari berbagai negara, terutama Indonesia. Ia bahkan memuji para TKI yang disebutnya pekerja keras di bidang layanan medis, manufaktur, pertanian, perikanan dan jasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka sangat dihargai oleh orang Jepang. Jadi, misi saya adalah meningkatkan jumlah orang seperti itu," kata Masaki di sela-sela perayaan ulang tahun Kaisar Jepang Naruhito ke-65 di Jakarta pada Kamis (20/2) kemarin.

Lebih lanjut ia menegaskan masyarakat Jepang juga mengerti dan menghormati budaya Islam. Karenanya orang-orang Jepang bisa menerima lebih banyak pekerja terampil dari Indonesia.

ADVERTISEMENT

Kemudian menurut Masaki, selain bidang-bidang tadi warga Indonesia juga bisa bekerja di sektor manapun, termasuk transportasi. Walaupun para pekerja asing di Jepang ini tetap masih diharuskan mengerti bahasa Jepang meski tidak harus fasih.

"Di bidang apa pun, saya rasa orang Indonesia diterima. Dan saya dengar, ada seorang sopir bus dari Indonesia; pertama di Jepang," kata Masaki.

(fdl/fdl)

Hide Ads