Wamenkeu Beberkan Strategi Jitu Capai Ekonomi 8%

Wamenkeu Beberkan Strategi Jitu Capai Ekonomi 8%

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 26 Feb 2025 14:23 WIB
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara/Foto: Anisa Indraini/detikcom
Jakarta -

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sedang menyisir belanja negara yang bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih besar sehingga membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih efisien. Hal ini untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8%.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan belanja negara Rp 3.621,3 triliun tahun ini merupakan 15% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Belanja itu akan diarahkan untuk program-program yang lebih produktif.

"Peran dari APBN haruslah suportif dan APBN akan terus suportif kepada perekonomian, menciptakan produk domestik bruto yang lebih besar, 15% APBN menciptakan 85% ekonomi lainnya sehingga nanti totalnya 100%," kata Suahasil dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Rabu (26/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, Presiden Prabowo Subianto meminta untuk dilakukan kajian ulang atas belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 306,69 triliun yang dinilai bisa diefisienkan. Belanja tersebut akan dialihkan kepada yang dianggap lebih produktif.

"Anggaran yang betul-betul digunakan, betul-betul dipakai untuk aktivitas-aktivitas yang prioritas dan perlu. Ada nggak yang bisa kita efisienkan? Ternyata ada dan ini lah yang kita lakukan sekarang, meminimalkan inefisiensi," tutur Suahasil.

ADVERTISEMENT

Anggaran MBG dan 3 Juta Rumah

Salah satu hasil efisiensi anggaran tersebut akan dialihkan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program tersebut dinilai akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja lokal.

Kemudian program penyediaan 3 juta rumah. Program ini disebut akan menciptakan multiplier besar karena menyerap banyak tenaga kerja dan menghidupkan berbagai macam industri perumahan.

"Kita tahu bahwa sasaran dari Bapak Presiden Prabowo untuk membangun ekonomi Indonesia, menumbuhkan ekonomi Indonesia 8%, bahkan tadi Pak Hashim mengatakan di atas 8% karena kita yakini potensinya di atas 8%, ini harus kita orkestrasikan dengan baik," imbuh Suahasil.

"Kita menikmati betul pertumbuhan ekonomi 5% selama beberapa tahun, kita lihat potensi kita ini harusnya bisa lebih dari 5%. Nah, karena itu kita lakukan perubahan-perubahan, di dalam APBN-nya kita lakukan perubahan dengan melihat ini harusnya ada uang APBN yang bisa kita pakai untuk kegiatan ekonomi yang dampaknya lebih besar," tambah Suahasil.

(aid/ara)

Hide Ads