Chief Executive Officer (CEO) Tesla, Elon Musk telah kehilangan kekayaan bersih sebesar US$ 52 miliar atau setara Rp 848,7 triliun (kurs Rp 16.323) sejak awal tahun. Meski begitu ia masih menjadi orang terkaya di dunia, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Harta kekayaan Musk US$ 349 miliar atau setara Rp 5.696 triliun. Di posisi kedua ada Marck Zuckerberg dengan kekayaan bersihnya US$ 237 miliar dan posisi ketiga Jeff Bezos dengan harta US$ 235 miliar.
Dikutip dari CNN, Kamis (27/2/2025), penurunan harta kekayaan Elon Musk akibat merosotnya saham Tesla sebesar 8% pada penutupan perdagangan. Sementara dalam sebulan terakhir telah mengalami penurunan 20%. Nilai pasar Tesla juga turun di bawah US$1 triliun untuk pertama kalinya sejak November 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, penjualan Tesla diketahui mengalami penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut Asosiasi Produsen Mobil Eropa penjualan perusahaan turun 45% bulan lalu di seluruh Eropa.
Penurunan saham Tesla menunjukkan perubahan tajam dalam sikap investor sejak November 2024, tepat setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS. Dalam kampenye Trump, Musk menjadi tokoh populer yang mendukung penuh Presiden AS itu.
Meski demikian, investor mencurigai bahwa pengaruh Musk dalam pemerintahan Trump akan mengantarkan era deregulasi yang akan menguntungkan perusahaan.
Direktur utama global untuk riset pasar otomotif dan industri di Bloomberg Intelligence, Steve Man, mengatakan bahwa Tesla masih dapat berkembang pesat.
"Manuver politik Musk mengarahkan berita utama dan memicu reaksi keras di sebagian basis konsumen, tetapi perusahaan terus mendorong teknologi mutakhir dengan ambisi untuk membangun basis penggemar yang setia," katanya.
Lihat juga Video 'Saat Elon Musk Pamer Kaos ke Trump di Rapat Kabinet Perdana':
(ada/rrd)