Komisi VI DPR Cecar Mendag: Harga Minyakita Rp 17.000, Cabai Rp 120 Ribu

Komisi VI DPR Cecar Mendag: Harga Minyakita Rp 17.000, Cabai Rp 120 Ribu

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 03 Mar 2025 12:52 WIB
Komisi VI DPR
Komisi VI DPR Cecar Mendag/Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Sejumlah anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Raktar (DPR) mencecar Menteri Perdagangan Budi Santoso terkait mahalnya harga Minyakita dan cabai rawit merah. Kedua komoditas tersebut pada awal Ramadan melonjak tajam.

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP, Mufti Anam mengungkap di daerah pemilihannya Pasuruan, Jawa Timur, harga cabai melonjak ke level Rp 100 ribu per kilogram (kg). Kemudian, harga Minyakita Rp 17.200/liter, padahal harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.700/liter.

"Bahkan Rp 120 ribu (per kg) (harga cabai rawit) di Jombang, tempat kami Pasuruan Rp 100 ribu (per kg). Sementara tadi di paparan Rp 51.000," kata dia dalam rapat dengan Kementerian Perdagangan dan Perum Bulog di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (3/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, dalam pantauannya harga minyak goreng curah juga disebut meningkat hingga Rp 30.000 per liter. Dia meminta agar Budi sebagai menteri perdagangan tak menormalisasi kenaikan harga tersebut di momen Ramadan ini.

"Minyak curah di lihat banyak sekali yang teriak, minyak curah Rp 30.000 per liter. Tim bapak bisa cek ke sana. Bawang putih Rp 43.000 (per kg). Dari pernyataan santainya bapak rasanya Pak Menteri menormalisasi harga yang tidak normal," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Mulan Jameela juga menyinggung hal yang sama. Dia menyentil kenaikan harga Minyakita di atas HET dan cabai rawit yang melonjak tajam.

"Terkait harga minyak goreng, Minyakita, berdasarkan data yang ada, Bulog memeroleh pasokan seharga Rp 13.500 per liter, kemudian distribusi dengan harga Rp 14.500 per liter. Sementara harga jual konsumen Rp 15.700 (per liter), nah data yang di sini saya lihat di lapangan Rp 17.200, ini kan terlampau jauh," tuturnya.

Menurut Mulan, harga cabai rawit dan bawang putih terlampau tinggi di pasaran. Dia menyayangkan karena kenaikan harga ini seperti sengaja dilakukan saat momen Ramadan ketika permintaan naik.

"Harga pokok lainnya, disampaikan cabai rawit Rp 81.000 (per kg), di fakta lapangan Rp 120.000 (per kg) pak, bawang putih Rp 44.200 (per kg), sementara di lapangan Rp 60.000 (per kg). Artinya harga mencuat ini, belum lagi daging harganya juga sama. Yang saya ingin sampaikan ini kenapa kesannya seperti aji mumpung," ujarnya.

(ada/fdl)

Hide Ads