.webp)
Sebanyak tiga gerbong kereta cadangan milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terbakar pada Rabu (13/3) pukul 06.44 WIB di Jalur VII Stasiun Yogyakarta. Kebakaran berhasil dipadamkan sepenuhnya oleh tim pemadam pukul 07.30 WIB.
Menanggapi insiden tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) mewanti-wanti seluruh pihak terkait yang terlibat dalam periode Lebaran 2025 untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Hal itu ia sampaikan dalam rapat koordinasi (rakor) angkutan lebaran 2025 di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).
Rakor tersebut dihadiri oleh sejumlah perusahaan angkutan Lebaran, seperti PT KAI, PT Pelni, hingga PT ASDP Indonesia Ferry. Selain itu, rakor ini juga dihadiri perwakilan kementerian dan lembaga (K/L) terkait lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya ini adalah (kebakaran tiga gerbong kereta) salah satu yang memicu saya mengundang bapak-ibu sekalian. Pada kunjungan kami ke Yogyakarta beberapa hari lalu, terjadi kebakaran di gerbong kereta di Stasiun Tugu, Yogyakarta," kata Dudy saat memimpin rakor di Kantor Kememhub, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Terlepas dari penyebab kebakaran terjadi, Dudy mengingatkan seluruh stakeholder terkait untuk meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan hal tersebut kembali terjadi.
"Saya perlu untuk memperingatkan bapak ibu untuk pentingnya kita mewaspadai hal hal yang mungkin timbul dalam angkutan Lebaran 2025. Kita berharap hal-hal seperti itu tidak terjadi, itu sebabnya saya sangat concern. Kita memperhatikan hal-hal kecil, hal-hal sepele, agar tidak terjadi seperti bapak ibu saksikan di layar," tutupnya.
Untuk diketahui, Kemenhub memperkirakan pergerakan selama periode libur lebaran 2025 depresi mencapai 52% dari total jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 146,48 juta orang.
Kemenhub mencatat puncak arus mudik Lebaran jatuh pada tanggal 28 Maret 2025. Angka ini diambil berdasarkan hasil survei potensi pergerakan dengan pemodelan pergerakan setelah penerapan skema work from anywhere (WFA) pada tanggal 24 Maret 2025.
Terdapat dua hasil data yang dilakukan dari survei tersebut, yakni data survei potensi dan data model dinamik. Pada data survei potensi tercatat sebanyak 16,85 juta orang melakukan pergerakan di tangga 28 Maret 2025. Sementara data model dinamik tercatat sebanyak 12,15 juta orang diprediksi mudik pada tanggal 28 Maret 2025.
(ara/ara)
