Donald Trump Kobarkan Perang Dagang! Bidik Negara Surplus Terhadap AS

Donald Trump Kobarkan Perang Dagang! Bidik Negara Surplus Terhadap AS

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Minggu, 16 Mar 2025 08:59 WIB
WASHINGTON, DC - JANUARY 31: U.S. President Donald Trump talks to reporters after signing an executive order,
Foto: Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Getty Images via AFP/CHIP SOMODEVILLA)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengobarkan perang dagang menerapkan tarif bea masuk impor tinggi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun menyebut kondisi ini sebagai war game yang dilancarkan Donald Trump.

Sasarannya adalah negara yang surplus perdagangan terhadap AS. setidaknya ada 20 negara yang mencatatkan surplus terhadap AS. Selain China hingga Vietnam, Indonesia juga masuk di dalamnya.

Sri Mulyani Indrawati menilai sejak Trump menjabat kembali sebagai Presiden AS terjadi perubahan ekonomi global yang semula multilateralisme menjadi unilateralisme atau secara sepihak. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan tarif impor yang dikenakan sejumlah negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini yang disebut the war game sekarang di bidang ekonomi. Trade yang tadinya berdasarkan the rule base bisa secara sepihak diubah dan Presiden Trump mengincar negara yang memiliki surplus terhadap AS," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).

Misalnya, Trump mengenakan tarif impor 10% untuk energi dan 25% untuk produk lainnya di Kanada, 25% untuk Meksiko dan 10% untuk China. Pengenaan tarif ini memicu aksi balasan dari negara-negara tersebut dengan mengenakan tarif impor balik.

ADVERTISEMENT

Sri Mulyani menjelaskan ada sejumlah dampak apabila Indonesia terkena kebijakan Trump. Dampak tersebut di antaranya menciptakan biaya dari supply chain sektor manufaktur terutama digital yang tinggi, rantai pasok mengalami disrupsi, harga komoditas mengalami volatilitas, serta sentimen market.

"Harga komoditas mengalami volatilitas dan sentimen market terus terayun-ayun volatile ini menimbulkan semua negara berpikir peta dunia dari sisi ekonomi seperti apa," jelas Sri Mulyani.

Sedangkan dari sisi global, aksi Trump tersebut berpeluang memicu relokasi dari rekonfigurasi rantai pasok. Kemudian, blok-blok ekonomi global di luar Amerika menjadi lebih kuat, seperti ASEAN dan BRICS.

"Untuk itu Presiden Prabowo selalu mengingatkan kita harus menyiapkan diri menguatkan diri karena dunia memang tidak dalam situasi yang biasanya kita kenal menjadi sangat unilateralisme dan harus kita jaga kepentingan dan kedaulatan Indonesia," jelas Sri Mulyani.

Sri Mulyani menambahkan war game ini menunjukkan kini sudah tidak ada lagi yang namanya pertemanan. Contohnya terlihat pada hubungan antara AS dan Kanada yang dulunya berteman dekat, kini berubah menjadi lawan setelah pengenaan tarif dagang.

"Ini menimbulkan semua negara berpikir peta dunia dari sisi ekonomi seperti apa. Karena ternyata selama ini yang dianggap aman bahkan kalau friendshoring sekarang tidak ada friends (teman) lagi," ujar Sri Mulyani.

"Gimana kurang friends-nya Kanada dan Amerika itu. Jadi tadinya disebutkan kalau kamu berteman, kamu aman. Ternyata definisi friends (teman) tidak ada lagi di konteks hari ini," sambungnya.

Simak Video Trump Resmi Teken Tarif Impor Tinggi Buat Meksiko, Kanada dan China

(shc/hns)

Hide Ads