Impor Daging-Buah Anjlok Jelang Ramadan, Ada Apa?

Impor Daging-Buah Anjlok Jelang Ramadan, Ada Apa?

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 17 Mar 2025 13:47 WIB
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhamad Suyamto (kiri) didampingi Pemimpin Wilayah BULOG DKI Jakarta dan Banten Eko Pranoto (tengah) dan Sekretaris Perusahaan Perum BULOG Awaludin Iqbal (kanan) mengamati daging beku impor asal India yang tiba di New Priok Container Terminal One (NCPT1), Jakarta, Sabtu (5/3/2022). Menurut data dari BULOG, sekitar 60 persen dari jumlah total kontrak tahap pertama yang berjumlah 20 ribu ton daging kerbau beku asal India tersebut didatangkan untuk memenuhi kenaikan permintaan menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2022. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang konsumsi menjelang Ramadan atau Februari 2025 senilai US$ 1,47 miliar. Nilai itu turun 10,61% secara bulanan dan turun 21,05% secara tahunan.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan penurunan impor barang konsumsi dikarenakan terdapat sejumlah komoditas yang impornya berkurang. Komoditas penyumbang utama adalah buah-buahan.

"Penyumbang utama penurunan dari impor barang konsumsi yang pertama adalah buah-buahan yang secara month to month nilainya turun US$ 60,9 juta," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (17/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data BPS, impor jeruk mandarin tercatat turun US$ 29,2 juta menjadi US$ 15,7 juta. Begitu juga dengan impor apel segar yang turun US$ 17,9 juta menjadi US$ 13,2 juta dan impor buah cabai dari genus capsicum (dikeringkan tanpa dihancurkan atau digiling) yang turun US$ 16 juta menjadi US$ 0,4 juta.

Selain itu, penyumbang utama penurunan impor barang konsumsi yakni dari daging hewan dan beras.

ADVERTISEMENT

"Kemudian daging hewan yang secara month to month nilainya turun US$ 44,8, juga HS 10 atau serealia terutama beras di dalamnya secara month to month turun US$ 37,8," jelas Amalia.

Seperti diketahui, pemerintah sedang berupaya agar Indonesia tidak impor beras tahun ini. Produksi dalam negeri pun terus ditingkatkan.

"Secara kumulatif Januari-Februari 2025 impor barang konsumsi turun 14,28%. Komoditas penyumbang penurunannya adalah beras di mana andil penurunannya sebesar 13,78% dikarenakan impor beras lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu karena ini terkait dengan ketersediaan suplai beras di domestik," bebernya.

Simak juga Video: Jelang Ramadan, Berapa Ya Harga Bahan Masakan di Pasar?

(acd/acd)

Hide Ads