Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) Faik Fahmi bicara dampak pemberian diskon tarif pesawat untuk Lebaran bagi keuangan perusahaan. InJourney ikut memberikan penurunan tarif jasa kebandarudaraan sebesar 50%.
Faik mengakui pemberian penurunan tarif jasa kebandarudaraan itu tentu akan berdampak pada penurunan pendapatan yang diperoleh. Hanya saja, ia melihat ada potensi penggantian pendapatan dari peningkatan trafik penumpang karena diskon tersebut.
Pada periode lebaran ini, pergerakan penumpang pesawat di 37 Bandara kelolaannya diprediksi mencapai 10,8 juta orang selama periode angkutan lebaran 2025. Jumlah itu naik 9% dibandingkan tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebenarnya kita bisa antisipasi dampak penurunan revenue dari diskon yang kita berikan itu bisa ditutup dengan peningkatan jumlah volume penumpang," kata Faik usai membuka Posko Angkutan Lebaran pada Bandara InJourney Airport di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (20/3/2025).
Faik menambahkan, penurunan tersebut juga bisa ditutupi dengan adanya peningkatan pada pendapatan non-aero. Ia mengatakan, pada libur lebaran ini biasanya jumlah pendapatan non-aero akan mengalami peningkatan.
"Jadi sekaligus meningkatnya jumlah pendapatan non-aero. Jadi saya pikir sih ini bisa kita antisipasi secara baik," katanya.
"Yang penting adalah bahwa harga tiket ini menjadi lebih terjangkau lagi, sehingga tidak memberatkan masyarakat," tambahnya.
Sebelumnya, InJourney Airports, menurunkan tarif jasa kebandarudaraan. Penurunan masing-masing sebesar 50 persen untuk tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U).
"Penurunan tarif PJP2U berdampak langsung pada penurunan nominal tiket pesawat, dan penurunan tarif PJP4U membantu operasional maskapai. Penurunan dua tarif jasa kebandarudaraan ini menjadi kontribusi nyata InJourney Airports dalam menurunkan harga tiket pesawat," ujar Faik dalam siaran persnya, Senin (3/3/2025).
(fdl/fdl)