Bos OJK Buka Suara soal Moody's Pertahankan Peringkat Utang RI

Bos OJK Buka Suara soal Moody's Pertahankan Peringkat Utang RI

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 24 Mar 2025 08:02 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (ketiga kanan) dan Kepala Eksekutif Pengawas PEPK OJK Friderica Widyasari Dewi (keempat kiri) menghadiri peluncuran Peta Jalan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (PEPK) 2023-2027 di Jakarta, Selasa (12/12/23). Peta Jalan Pengawasan PEPK 2023-2027 bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang terliterasi, terinklusi dan terlindungi, serta menciptakan pelaku usaha jasa keuangan yang berintegritas. ANTARA FOTO/Humas OJK/YU
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar - Foto: ANTARA FOTO/HUMAS OJK
Jakarta -

Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service (Moody's) mempertahankan peringkat kredit Indonesia. Berdasarkan tinjauannya, Moody's menyatakan Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia berada di level Baa2 dengan outlook stabil yang mencerminkan keyakinan global terhadap ketahanan ekonomi Indonesia.

Dikutip dari akun Instagram resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) @ojkindonesia, peringkat kredit Moody's menunjukkan indikator keyakinan global terhadap fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat dan sektor keuangan terjaga di tengah ketidakpastian global.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, peringkat dari Moody's menunjukkan kebijakan yang dijalankan secara konsisten mampu menjaga stabilitas di tengah dinamika global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap hasil tinjauan berkala Moody's ini semakin meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Kepercayaan investor dan pasar adalah modal utama kita dalam melangkah ke depan," kata Mahendra dikutip dari unggahan Instagram resmi @ojkindonesia, Minggu (23/3/2025).

Dalam unggahan tersebut, tercatat beberapa faktor yang disoroti Moody's terhadap ketahanan ekonomi Indonesia, yakni keunggulan sumber daya alam, bonus demografi, tingginya permintaan domestik terutama dari konsumsi rumah tangga dan investasi, dan keberlanjutan kebijakan dalam meningkatkan daya saing sektor manufaktur dan komoditas.

ADVERTISEMENT

Dalam hasil tinjauannya, Moody's menilai adanya penguatan pendapatan negara, fleksibilitas fiskal, dan pendalaman pasar keuangan menjadi faktor yang mendukung peningkatan peringkat kredit Indonesia.

OJK juga terus memperkuat stabilitas sektor keuangan melalui berbagai program prioritas tahun 2025, yakni memastikan ekosistem industri jasa keuangan sehat, inklusif, dan berdaya saing untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

OJK juga terus memperkuat sinergi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menyelaraskan kebijakan sebagai upaya memastikan stabilitas sistem keuangan terjaga. Langkah ini dinilai sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dalam Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Simak juga Video: Kala Sri Mulyani Ungkap Surat Utang Negara Laku Keras di Tengah IHSG Anjlok

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads