Harga Gabah di 4 Daerah Ini Masih di Bawah Rp 6.500/Kg

Harga Gabah di 4 Daerah Ini Masih di Bawah Rp 6.500/Kg

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 24 Mar 2025 15:50 WIB
Ilustrasi gabah petani
Foto: dok. Istimewa
Jakarta -

Pemerintah telah menetapkan harga pembelian gabah kering panen di tingkat petani sebesar Rp 6.500/kilogram (kg). Meski begitu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut masih ada sejumlah daerah dengan harga gabah di bawah Rp 6.500/kg.

Sekretaris Utama Sarwo Edhy mengatakan rata-rata nasional harga gabah kering panen (GKP) telah mencapai Rp 6.573/kg. Angka ini tentunya di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan.

"Dapat kami laporkan juga bahwa harga gabah kering panen di tingkat petani telah mencapai harga Rp 6.573 per kilogram rata-rata nasional. Alhamdulillah sudah sedikit di atas HPP yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram," kata Sarwo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (24/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Sarwo menyebut masih ada sejumlah daerah yang masih di bawah HPP, seperti Lampung, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan. Dalam data paparannya, harga GKP di keempat daerah tersebut berkisar Rp 6.233-6.429/kg.

"Berdasarkan data, ada beberapa provinsi seperti Lampung, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan yang harganya masih di bawah HPP. Kami akan terus berupaya agar GKP di tingkat petani sesuai dengan arahan Bapak Presiden sebesar Rp 6.500 per kilogram sehingga kesejahteraan petani semakin meningkat," terang dia.

ADVERTISEMENT

Pada kesempatan yang sama, realisasi serapan gabah dari petani oleh Perum Bulog baru mencapai 534 ribu ton setara beras dari target 3 juta ton. Angka ini baru mencapai 17,82% dari target tersebut. Sarwo berharap serapan gabah ini dapat meningkat seiring adanya panen raya yang jatuh pada Maret-April 2025.

"Realisasi serap gabah beras dari petani yang dilakukan oleh Perum Bulog per tanggal 21 Maret 2025 telah terserap sebanyak 471 ribu ton. Kami berharap dengan periode panen raya Maret dan April ini, Bulog mampu meningkatkan jumlah serapan guna menambah cadangan beras pemerintah serta semakin meningkatkan kesejahteraan petani," terang dia.

(kil/kil)

Hide Ads