Masalah Serius Jika Bulog Tak Maksimal Serap Gabah Petani

Masalah Serius Jika Bulog Tak Maksimal Serap Gabah Petani

Andi Hidayat - detikFinance
Selasa, 18 Mar 2025 06:00 WIB
Petani membersihkan butiran gabah hasil panen di Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (6/5/2024). Berdasarkan data panel Harga Badan Pangan Nasional, harga gabah mengalami kenaikan pada Senin (3/6/2024) dimana harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp5.980 dari Rp5.900 per kilogram, sedangkan harga gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan dari Rp6.380 menjadi Rp6.990 per kilogram. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/wpa.
Ilustrasi/Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI
Jakarta -

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, buka-bukaan dampak jika serapan gabah petani yang dilakukan Perum Bulog di musim panen raya Februari, Maret, hingga April tak optimal

Pertama, harga gabah terancam turun. Kedua, petani tidak lagi memiliki semangat menanam jika harga gabah turun imbas serapan Bulog yang tidak optimal.

"Susah kalau harga gabah jatuh, rakyat kita, petani kita enggak semangat menanam lagi. Nah, kalau enggak semangat menanam lagi, ya gimana? Jadi maka periode kritis itu sekarang di Februari, Maret, sama April ini," kata Sudaryono di Gedung Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, Sudaryono mengatakan serapan gabah harian yang dilakukan Bulog mencapai 20 ribu ton. Kementan juga mendorong serapan yang dilakukan Bulog mencapai 50 ribu ton per hari.

"Ini kan panen raya, MT1 itu kan panennya di periode Februari, Maret, April. Itu puncak. Jadi surplusnya paling banyak. Kalau kita bisa surplus itu diserap oleh Bulog, maka di panen-panen berikutnya yang relatif lebih rendah, kita sudah punya stok cadangan pangan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia juga memastikan stok beras aman selama Bulog dapat menyerap gabah petani dengan baik. Kementan menargetkan Bulog menyerap 2 juta ton gabah petani.

Sebelumnya, Bulog menargetkan serapan gabah di musim panen raya Februari, Maret, hingga April sebanyak 3 juta ton. Namun, Sudaryono menilai serapan gabah 2 juta ton cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

"Itu excellent lah buat 3 juta (ton), tapi 2 juta ton kita anggap perfect lah. Jadi exceptional, kalau 3 juta ton itu exceptional. Tapi dari 3 juta ton yang kita targetkan, kalaupun kita bisa dapat 2 juta ton itu sudah cukup untuk kita bisa secure dari setahun ini. Karena sekali lagi, di periode sekarang ini, lagi puncak-puncak panen di seluruh Indonesia," tutupnya.

Simak juga Video: Menko Pangan Umumkan Kenaikan HPP Gabah, Naik Jadi Rp 6.500

(ara/ara)

Hide Ads