Istana Tegaskan Iklim Investasi RI Aman, Ini Buktinya

Istana Tegaskan Iklim Investasi RI Aman, Ini Buktinya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 26 Mar 2025 12:34 WIB
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office) Dedek Prayudi di SPPG Tanah Sareal, Bogor, Senin (9/12/2024). Foto: Solihin/detikcom
Foto: Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office) Dedek Prayudi di SPPG Tanah Sareal, Bogor, Senin (9/12/2024). Foto: Solihin/detikcom
Jakarta -

Istana Ungkap Tanda-tanda Iklim Investasi RI Masih Aman

Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) memaparkan iklim investasi di Indonesia masih aman. Pemerintah menilai meski kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat rontok beberapa waktu lalu, iklim investasi Indonesia masih dipercaya oleh para pemodal.

Juru Bicara PCO Dedek 'Uki' Prayudi mengatakan bukti utama investor masih percaya menyuntikkan uangnya di Indonesia adalah Surat Utang Negara yang sempat laku keras saat dirilis pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uki mengatakan SUN laku keras hingga menghimpun dana menembus Rp 28 triliun, pembelinya ada 23% dari institusi asing.

"Ini justru menggambarkan kepercayaan pasar terhadap pemerintah, di samping mengalihkan modal dari IHSG tadi ke SUN tadi," papar Uki dalam unggahan resmi di Instagram @pco.ri, Rabu (26/3/2025).

ADVERTISEMENT

Dia pun menegaskan berbagai indikator lain yang menunjukkan iklim investasi Indonesia masih terjaga dengan baik. Salah satunya adalah indikator ekonomi yang menunjukkan angka yang positif, seperti misalnya defisit yang tetap terjaga di 2,5% dari PDB hingga penerimaan pajak bruto yang mengalami kenaikan 6,6%.

"Jadi teman-teman nggak usah khawatir sekali lagi, iklim investasi tetap terjaga baik. Dan pemerintah bekerja keras siang malam untuk menjaga iklim ini tetap baik," kata Uki.

Dia juga sempat menepis anggapan investor asing yang tak lagi percaya untuk berinvestasi di Indonesia karena kebijakan pemerintah.

Dirinya mengakui arus modal keluar secara besar-besaran memang terjadi, namun hal itu terjadi karena tren pasar bukan karena investor tidak percaya dengan pemerintah Presiden Prabowo Subianto. Pasar menurutnya sedang mencari aset yang lebih aman di tengah gonjang-ganjing ekonomi dunia.

"Faktanya investor itu sebenarnya sedang melepas kepemilikan saham di seluruh dunia. Untuk apa? Untuk membeli aset yang lebih aman, misalnya seperti emas," beber Uki.

Tren pasar tadi membuat instrumen saham jadi kurang diminati. Bahkan, Uki memaparkan beberapa indeks saham besar di Wall Street bursanya Amerika Serikat juga mengalami penurunan selama sebulan ke belakang.

"Nah ini akibatnya semua bursa itu turun. Jadi nggak cuma IHSG ya. Indeks S&P 500 misalnya itu dalam 1 bulan, dia tuh turunnya udah 10%. Dan harga emas otomatis ya melejit naik dong," sebut Uki.

Simak juga Video: Ada SBY-Jokowi di Danantara, Demokrat Yakin Datangkan Investasi yang Besar

(hal/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads