Perang Dagang Trump Kerek Peluang Resesi AS

Perang Dagang Trump Kerek Peluang Resesi AS

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 01 Apr 2025 11:00 WIB
Ilustrasi resasi
Ilustrasi/Foto: Getty Images/Anton Petrus
Jakarta -

Ekonomi Amerika Serikat (AS) menghadapi risiko resesi yang semakin meningkat karena kebijakan penaikan tarif yang dilakukan pemerintahan Presiden Donald Trump. Mengutip CNN, Selasa (1/4/2025), riset Goldman Sachs memproyeksi kebijakan yang memicu perang dagang ini bisa menghambat pertumbuhan, mengerek kembali inflasi, dan meningkatkan pengangguran.

Bank Wall Street tersebut memperingatkan kliennya pada Minggu malam bahwa pihaknya kini melihat peluang sebesar 35% terjadinya resesi dalam 12 bulan ke depan, naik dari sebelumnya, 20%.

Goldman Sachs juga meningkatkan estimasi inflasi, memangkas perkiraan PDB 2025 menjadi hanya 1% dan menaikkan prospek tingkat pengangguran akhir tahun sebesar 0,3 poin persentase menjadi 4,5%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini adalah probabilitas resesi tertinggi menurut Goldman sejak krisis perbankan regional dua tahun lalu. Katalisnya sekarang adalah goncangan dari perang dagang Presiden Donald Trump, yang akan meningkat minggu ini.

"Kemerosotan tajam baru-baru ini dalam keyakinan rumah tangga dan bisnis, dan pernyataan dari pejabat Gedung Putih yang menunjukkan kemauan yang lebih besar untuk menoleransi kelemahan ekonomi jangka pendek dalam mengejar kebijakan ini," tulis ekonom Goldman Sachs dalam laporan tersebut.

ADVERTISEMENT

Kepercayaan konsumen telah anjlok dalam beberapa bulan terakhir. Survei sentimen konsumen Universitas Michigan, yang dirilis hari Jumat, menunjukkan persentase tertinggi warga Amerika yang menganggur akan meningkat.

Selama kampanye, Trump berjanji akan menerapkan tarif secara agresif. Namun, para investor, CEO, dan ekonom terkejut melihat seberapa agresifnya ia menepati janji tersebut. "Tarif yang lebih tinggi kemungkinan akan memperparah krisis konsumen," tulis ekonom Goldman Sachs.

(eds/eds)

Hide Ads