Ternyata Ini Alasan Trump Kobarkan Perang Dagang

Ternyata Ini Alasan Trump Kobarkan Perang Dagang

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 09 Apr 2025 13:02 WIB
U.S. Republican presidential candidate, real estate mogul and TV personality Donald Trump holds up his financial statement showing his net worth as he formally announces his campaign for the 2016 Republican presidential nomination during an event at Trump Tower in New York June 16, 2015. REUTERS/Brendan McDermid TPX IMAGES OF THE DAY
Presiden AS Donald Trump - Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Jakarta -

Tarif impor tinggi yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke puluhan negara mulai berlaku hari ini. Kebijakan tersebut memicu berbagai respons dari sejumlah negara.

Melansir dari CNN International, Rabu (9/4/2025) kebijakan ini ditempuh untuk memulihkan kondisi industri di AS.

Paling baru China jadi satu-satunya negara dengan tarif impor yang dikenakan Trump paling tinggi sebesar 104% usai negeri Tirai Bambu tersebut mengenakan tarif balasan sebesar 34%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tarif impor tersebut berkisar antara 11% hingga 50%. Uni Eropa dikenai tarif timbal balik atau resiprokal sebesar 20%, China 34%, Jepang 24%, Vietnam 46%, dan Korea Selatan 25%. Tarif baru ini berlaku hanya beberapa hari setelah Trump mengenakan tarif universal sebesar 10% pada semua impor negara, kecuali Meksiko dan Kanada.

Pada pengumuman tarif tersebut, Trump mengatakan AS merasa dicurangi selama lebih dari 50 tahun.

ADVERTISEMENT

"Negara kita dan para pembayar pajak telah ditipu selama lebih dari 50 tahun. Namun, hal itu tidak akan terjadi lagi," kata Trump.

Beberapa jam sebelum tarif tersebut mulai berlaku, Trump membuat pernyataan serupa. Menurut dia, negara-negara lain, seperti China telah membuat AS tak berkutik.

"Negara-negara lain, terutama China, telah membuat kita mati," imbuh Trump.

Pada akhirnya, tarif Trump mengancam akan meningkatkan perang dagang global. China, yang sudah bersiap untuk meningkatkan pembalasannya terhadap AS, berjanji untuk lebih gencar lagi. Kementerian Perdagangan China mengatakan pihaknya akan berjuang sampai akhir dalam perang dagang.

(rea/kil)

Hide Ads