Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan realisasi anggaran program bantuan sosial (bansos) sembako mencapai Rp 10,9 triliun. Anggaran tersebut direalisasikan hingga April 2025.
Berdasarkan unggahan akun Instagram Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) @ditjenperbendaharaan, anggaran bansos sembako pada 2024 mencapai Rp 43,8 triliun dengan sasaran target penerima 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Realisasi bansos sembako 2025 sampai dengan 10 April 2025 Rp 10,9 T telah disalurkan kepada 18,2 juta KPM dengan indeks Rp 200rb/KPM/bulan," tulis unggahan tersebut, Selasa (15/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenkeu menerangkan program bantuan sosial sembako dilaksanakan sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat rentan.
Untuk mekanisme penyaluran bantuan tidak lagi berbentuk beras, tetapi menjadi dana bantuan yang disalurkan langsung ke rekening Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dana ini kemudian harus ditukarkan dengan telur dan beras di agen yang sudah ditetapkan.
"Dana bantuan yang diberikan tidak hanya dapat dibelanjakan untuk beras dan telur saja, tetapi juga untuk sumber karbohidrat, protein dan vitamin lainnya seperti jagung, daging ayam, daging sapi, kacang-kacangan, sayur, atau buah yang dapat diperoleh di pasar lokal," terang Kemenkeu.
Anggaran bantuan sosial sembako ini disalurkan melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) kemudian diberikan kepada keluarga penerima manfaat.
Kemenkeu berharap dampak positif dari bantuan ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat, mengurangi angka kemiskinan, dan menciptakan ketahanan pangan di tingkat keluarga. Selain itu, mengurangi beban pengeluaran KPM melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan, serta memberikan gizi yang lebih seimbang kepada KPM.
Simak juga Video 'Pramono Kasih Bantuan Kartu Lansia-Anak-Disabilitas per Bulan Mulai April':
(rea/ara)