Pemerintah menyatakan bakal menyiapkan paket ekonomi untuk mengansitipasi dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Pembentukan Satgas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) jadi salah satunya.
Seperti diketahui AS dan China saat ini sedang saling berbalas menetapkan tarif impor tinggi. Kondisi itu dinilai dapat membuat ekonomi dunia gonjang-ganjing dan industri di Indonesia bisa kena batunya. Maka dari itu pemerintah menyiapkan sederet paket ekonomi untuk mengantisipasi dampaknya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk membuat dunia usaha lebih mudah melakukan bisnisnya. Dengan ini, diharapkan ekonomi di dalam negeri dapat terstimulasi untuk tumbuh lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait dengan paket ekonomi lagi dalam pembahasan. Beberapa di antaranya akan berisi terkait perizinan impor, terkait OSS, layanan pajak, dan kepabeanan. Kemudian, terkait pengaturan kuota dan termasuk di dalamnya sektor keuangan," sebut Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/4/2025).
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu dalam kesempatan yang sama bilang Indonesia juga bakal membentuk Satuan Tugas Khusus yang bakal mengawal langsung masalah ketenagakerjaan, khususnya ancaman PHK yang terjadi karena perang dagang.
Pihaknya juga akan mengidentifikasi, masalah apa saja yang akan dihadapi industri di Indonesia setelah ada perang dagang. Khususnya industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
"Akan dibentuk juga Satgas Tenaga Kerja dan PHK untuk antisipasi dampak perang tarif," beber Mari.
Simak juga Video: Korban PHK per Februari 2025 Ada 18 Ribuan, Paling Banyak di Jawa Tengah
(hal/fdl)