Akankah Kopdes Merah Putih Mampu Basmi Tengkulak?

Amanda Christabel - detikFinance
Minggu, 20 Apr 2025 07:45 WIB
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pemerintah menargetkan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih mampu menggeser keberadaan tengkulak hingga rentenir. Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, bilang butuh waktu lama bagi Kopdes Merah Putih sampai benar-benar bisa menggantikan peran tengkulak dan rentenir di desa-desa.

Tidak cuma itu, Tauhid mengelaborasi, hingga saat ini koperasi desa yang aktif cuma berkisar di angka empat ribuan koperasi. Ia bilang, diharapkan ke depannya, yang ada dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang berjumlah sekitar 64 ribu orang juga bisa dilibatkan dan berubah menjadi koperasi.

"Mereka itu rata-rata memang basisnya adalah petani yang berusaha untuk di sektor budidaya. Kemudian menginput untuk mendistribusikan pupuk subsidi dan sebagainya. Tetapi belum beralih menjadi bisnis untuk menjadi (punya peran seperti) rentenir dan sebagainya. Itu 'kan perlu waktu, ya," katanya kepada detikcom, Sabtu (19/4/2025).

Lebih lanjut Tauhid menjelaskan, kondisi koperasi desa yang ada dan aktif saat ini juga sedikit. Ia bilang, tidak mungkin bisa direalisasikan dalam waktu yang cepat agar Kopdes Merah Putih mampu menggantikan peran tengkulak dan rentenir.

"Menurut saya, tidak mungkin cepat sampai mengurangi peran itu (tengkulak dan rentenir). Apalagi, yang sulit adalah ada ikatan kuat secara sosial dan ekonomi antara para pelaku tengkulak dengan para petani. Saya kira itu yang butuh waktu," terangnya.

Tauhid juga memprediksi, keberadaan tengkulak dan rentenir tidak dapat dihilangkan sepenuhnya dengan keberadaan Kopdes Merah Putih. Ia bilang, belum tentu kopdes plat merah ini nantinya mampu membantu kebutuhan hidup petani di kala gagal panen.

"Ya, dia (Kopdes Merah Putih) bisa menampung misalnya panen untuk dijual, ambil untung. Tetapi ketika ada gagal panen, ada kekurangan misalnya anaknya petani butuh sekolah, atau ada yang sakit. Nah, apakah koperasi mau masuk ke wilayah itu? Kalau tengkulak berani ada di wilayah itu," ucapnya.

Tauhid menilai butuh kerja keras untuk benar-benar bisa menggantikan peran tengkulak dan rentenir di desa. Hal ini memungkinkan, tetapi kata Tauhid, tidak dapat direalisasikan di semua wilayah pedesaan.

"Memungkinkan, tapi tidak di semua tempat. Tengkulak itu istilahnya mereka memberikan dana duluan, nanti kegagalan panen tinggal dikurangi. Tetapi 'kan seringkali harganya lebih rendah dari harga pasar, jadi mereka bisa untung lebih tinggi," katanya.

"Intinya bisa (menggantikan peran tengkulak dan rentenir), tapi kalau (skala) besar dan masif, rasanya butuh waktu lama," tutupnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.




(ara/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork