Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) sejak 2015-2025 mengalami tren kenaikan. Untuk tahun ini, ekspor Indonesia ke AS tercatat naik.
Hal ini ditandai dengan surplus perdagangan Indonesia dengan AS US$ 4,32 miliar pada Januari-Maret 2025. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan angka itu naik dibandingkan periode pada 2024.
"Pada tahun 2025 hingga bulan Maret 2025, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar US$ 4,32 miliar. Di mana nilai ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang sebesar US$ 3,61 miliar," kata dia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke AS selama periode Januari sampai Maret 2025, pertama mesin dan perlengkapan elektrik (HS85). Nilai ekspornya US$ 1.220 juta atau mencakup 16,71% dari total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
"Kemudian yang kedua adalah alas kaki atau HS64, nilai ekspornya US$ 657,9 juta dan share-nya 9,01% dari total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat," lanjutnya.
Ketiga adalah pakaian dan aksesoris rajutan HS61, sumbangsihnya 8,61% dan nilai ekpor tercatat US$ 629 juta. Keempat adalah pakaian dan aksesoris bukan rajutan atau HS62 dengan share sebesar 7,78%, dengan nilai ekspor US$ 568 juta.
"Lalu lemak dan minyak hewan nabati atau HS15, ini adalah minyak sawit yang share-nya sebesar 6,94 persen (nilai ekspor US$ 507 juta)," pungkasnya.
(kil/kil)