Prabowo Pede RI Sudah Menuju Swasembada Pangan

Prabowo Pede RI Sudah Menuju Swasembada Pangan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 19 Mei 2025 07:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto - Foto: dok YouTube GarudaTV
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto percaya diri Indonesia makin maju ke arah swasembada pangan. Ini menjadi salah satu target dan program utama Prabowo usai dilantik jadi Orang Nomor Satu di Indonesia Oktober 2024 yang lalu.

Keyakinan itu ditunjukkan Prabowo karena melihat bukti produksi beras sebagai bahan makanan pokok orang Indonesia telah meningkat pesat. Menurutnya hal ini terjadi di luar dugaan, karena semua bisa terjadi hanya dalam 6 bulan dirinya menjabat presiden.

Stok beras di gudang pemerintahan pun diklaim Prabowo berada di angka yang sangat tinggi mencetak rekor. Dari data Kementerian Pertanian stok beras tercatat sudah menyentuh 3,7 juta ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam waktu singkat kita buktikan kita sudah ke arah swasembada pangan di luar dugaan kita. Produksi beras dan jagung tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Cadangan beras yang ada di gudang-gudang pemerintah Republik Indonesia hari ini tertinggi sepanjang sejarah," papar Prabowo dalam arahannya pada Kongres IV PP Tidar, ditulis Minggu (18/5/2025).

Produksi beras di Indonesia yang mengalami penambahan signifikan di awal tahun ini menurutnya terjadi karena pihaknya banyak melakukan program perluasan sawah. Prabowo bercerita pemerintah belakangan ini banyak melakukan perluasan sawah dari tanah rawa. Tanah-tanah yang awalnya tidak produktif dibuat jadi subur.

ADVERTISEMENT

"Tanah rawa kita ubah jadi sawah, tanah tandus akan jadi tanah yang subur," sebut Prabowo.

Program itu menurutnya berhasil menggenjot produksi pangan dalam negeri. Sejauh ini, rata-rata produksi meningkat 10%. Bahkan, Prabowo mengklaim di Sumatera Selatan kenaikan produksi sudah menyentuh 25%.

Stok beras 3,7 juta ton sendiri merupakan angka yang tertinggi dalam sejarah Indonesia. Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan jumlah itu masih bisa bertambah sampai 4 juta ton.

"Stok kita hari ini, alhamdulillah stok kita ini 3,7 juta ton. Itu sejarah baru. Mudah-mudahan 20 hari, 15 hari sudah 4 juta ton," kata dia ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (14/5/2025) yang lalu.

Amran mengatakan stok 3,7 juta ton tersebut menjadi rekor tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969. Kemudian, dia menyebut pada 1984 Indonesia berhasil mencapai swasembada dengan jumlah penduduk sebesar 166,6 juta jiwa.

Kini, menurutnya dengan populasi yang meningkat menjadi 283 juta jiwa, Indonesia mampu melampaui rekor stok beras tahun 1985 yang saat itu mencapai 3,006 juta ton.

Produksi beras nasional diproyeksi US Department of Agriculture mencapai 34,6 juta ton pada 2024/2025. Angka itu Indonesia produsen beras terbesar di ASEAN, mengungguli Thailand dan Vietnam.

Lonjakan produksi beras Indonesia itu membuat peta perdagangan di tingkat ASEAN maupun global berubah total. Bila pada 2024 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras mencapai 4.519.420,6 ton, dipicu tekanan produksi padi yang turun 760 ribu ton akibat El Nino kuat, saat ini Indonesia sama sekali tidak impor.

(kil/kil)

Hide Ads