Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel Merah Putih) disebut dapat menciptakan lapangan kerja produktif di desa serta mencegah fenomena desa lansia sebagaimana terjadi di Jepang.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono yang juga sekaligus sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan dan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih meyakini program tersebut akan mengembalikan tingkat kepercayaan para pemuda desa untuk membangun desanya melalui berbagai kegiatan ekonomi produktif dalam ekosistem koperasi.
Dengan begitu, desa-desa akan menjadi sumber kekuatan ekonomi baru bagi negara karena desa mampu menciptakan lapangan kerja secara mandiri melalui koperasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang keadaannya cukup mengkhawatirkan karena pemuda di desa hanya tinggal 40 persen. Kalau kita tidak cepat membuat kegiatan yang produktif di desa, lama - lama di desa hanya orang tua atau lansia seperti di Jepang," kata Ferry dalam keterangannya, dikutip Rabu (21/5/2025).
Ferry menilai minimnya lapangan kerja di desa mendorong masyarakat untuk bergerak ke kota sehingga desa kurang mendapat perhatian dalam pembangunannya. Padahal di desa banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan ketika ada kesadaran secara kolektif.
Setelah kelembagaan koperasi ini terbentuk, Kemenkop akan melakukan penyempurnaan model bisnisnya di mana tujuh unit bisnis yang akan dijalankan Kopdes/Kel Merah Putih. Ketujuh unit bisnis menjadi yang utama karena akan mengakomodir seluruh kebutuhan dasar dari masyarakat desa. Namun, pihaknya juga memberikan keleluasaan bagi para pengurus Kopdes/ Kel Merah Putih untuk mengembangkan unit bisnisnya sesuai dengan potensi dan karakter dari masing-masing desa.
"Nanti kami akan mendampingi prosesnya sampai Oktober 2025 secara bertahap. Jadi di luar ketujuh kegiatan inti itu, koperasi bisa menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan potensi desa," lanjut Ferry.
Simak juga Video 'Menko Zulhas: Kopdes Dibentuk untuk Meminimalisir Tengkulak dan Rentenir':
(kil/kil)