RI Setop Impor Beras & Jagung

RI Setop Impor Beras & Jagung

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 28 Mei 2025 15:46 WIB
Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/32024). Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Jakarta - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan tidak akan melakukan impor beberapa komoditas pangan lantaran produksi dalam negeri menunjukkan peningkatan, utamanya beras dan jagung. Ia menjelaskan, produksi kedua komoditas itu naik masing-masing 51% dan 39% pada musim panen ini.

Untuk beras, kata Sudaryono, pemerintah telah memutuskan untuk tidak melakukan impor. Pasalnya, pemerintah memiliki cadangan beras melimpah per Mei 2025, yakni sebesar 4 juta ton.

Ia menjelaskan, keputusan Indonesia tidak melakukan impor beras turut mempengaruhi harga dunia, dari US$ 700/ton menjadi sekitar US$400/ton.

"Indonesia tidak impor beras, insyaallah tidak. Dan karena sampai dengan bulan Mei ini kita tidak impor beras, harga beras dunia harganya jatuh, jauh lebih murah ya," ucap Sudaryono dalam acara Public Hiring di Movenpick Hotel, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Selain itu, Pemerintah juga memutuskan untuk tidak melakukan impor jagung. Bahkan sebaliknya, kata Surdaryono, Indonesia akan melakukan ekspor jagung.

"Tadi pagi kami rapat dengan Gubernur Gorontalo, beberapa daerah sentra jagung ini kemungkinan akan kita ekspor. Jadi kita jadi ekspor jagung, bukan impor lagi," jelasnya.

Sudaryono menambahkan, pemerintah juga tidak akan impor gula dan gula konsumsi. Ia mengaku optimis Indonesia akan mencapai swasembada lima tahun ke depan.

"Dalam lima tahun ini kita sudah jelas, jadi setelah kita swasembada apa yang kita makan, maka berikutnya adalah kita mengurangi ketergantungan impor, impor komoditi yang biasanya kita impor dalam jumlah besar," tutupnya.

Simak juga Video: Zulhas Sebut Telah Serap 1,5 Juta Ton Beras: Bisa Tak Impor Sampai Tahun Depan

(rrd/rrd)


Hide Ads