Duh! Sri Mulyani Wanti-wanti Ketidakpastian Global Bisa Permanen

Duh! Sri Mulyani Wanti-wanti Ketidakpastian Global Bisa Permanen

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 18 Jun 2025 12:50 WIB
Menkeu Sri Mulyani melaporkan APBN sampai 28 Februari 2025 defisit Rp 31,2 triliun. Realisasi itu setara dengan 0,13% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan situasi geopolitik saat ini telah berubah. Bendahara Negara itu mewanti-wanti ketidakpastian global seperti saat ini bisa bersifat permanen.

Sri Mulyani mengatakan ketidakpastian global saat ini bukan disebabkan oleh bencana alam atau persoalan lainnya yang bersifat temporer. Melainkan ketidakpastian disebabkan unilateralism seperti penerapan tarif importasi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap semua partner dagangnya.

"Kita lihat ketidakpastian ini akan lebih permanen karena nature dari ketidakpastian ini bukan karena situasi yang sifatnya temporer, tapi lebih suatu shifting yang sifatnya kemungkinan jangkanya menengah panjang," kata Sri Mulyani dalam acara CNBC Indonesia Economic Update 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau AS melakukan unilateral tariff policy terhadap semua partner dagangnya, itu selain karena domestic policy, itu juga membentuk global governance yang baru," tambahnya.

Di sisi lain, Sri Mulyani menyebut banyak negara besar dunia yang tidak lagi mempercayai lembaga keuangan multilateral seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank). Menurutnya, ketidakpercayaan itu disebabkan kepentingan negara maju yang tidak diwadahi oleh lembaga multilateral tersebut.

ADVERTISEMENT

"Sehingga negara-negara kuat merasa saya harus menyelesaikan masalah saya sendiri tanpa menggunakan lembaga multilateral tersebut. Ini lah yang disebut unilateralism atau dispute diselesaikan secara bilateral," tutur Sri Mulyani.

Padahal institusi global itu sebenarnya dibentuk untuk menyelesaikan sengketa hingga permasalahan yang terjadi antar negara. Banyak negara yang berharap agar penyelesaian sengketa bisa dilakukan pada institusi multilateral seperti WTO.

"Banyak negara yang masih berharap harusnya kalau ada dispute kita menyelesaikannya dengan WTO, tapi WTO sekarang tidak atau sangat kurang berfungsi," imbuh Sri Mulyani.

Simak juga Video: Kabar Buruk dari Sri Mulyani Tentang Ekonomi Global

(aid/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads