Pemerintah berencana memugar seluas 20 ribu hektar tambak di kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura) tahun ini. Untuk menggarap proyek itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono menyebut membutuhkan anggaran sebesar Rp 26 triliun.
Pria yang akrab disapa Trenggono menyebut anggaran tersebut akan bersumber dari investasi dari Danantara dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Namun, porsinya akan banyak dari Danantara.
"Investasi dari Danantara. APBN-nya sedikit ya," kata Trenggono dalam acara Talkshow with Media, di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2025).
Trenggono menjelaskan APBN akan digunakan untuk tahap awal pembangunan revitalisasi tambak, seperti pemetaan. Rencananya, Danantara akan menyuntik dana secara bertahap sesuai dengan klaster tambak yang akan direvitalisasi.
Baca juga: Danantara Suntik Garuda Modal Rp 6,6 Triliun |
"Per klaster. Luasannya 20 ribu hektare. Perkiraan investasi menurut kita kira-kira sekitar Rp 26 triliun,"imbuh Trenggono.
Menurut Trenggono, proyek tersebut dapat menciptakan multiplayer efek ke depannya, termasuk membuka lapangan kerja hingga lebih dari 100 ribu orang. Di sisi lain, proyek ini tidak hanya mengembangkan budidaya perikanan, tapi juga memperbaiki ekositem laut di Pantura.
"Bayangkan Pantura itu sudah lebih dari 30 tahun kondisinya rusak dan kemudian kita revitalisasi untuk menjadi sebuah kegiatan industri budi daya yang sangat bernilai," jelas Trenggono
Selain itu, dari program tersebut akan diciptakan hilirisasi perikanan, mulai dari hulu hingga hilir sehingga menciptakan kawasan industri. Menurut Trenggono, hilirisasi di program tersebut banyak diminati oleh swasta, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
"Hilirisasinya nanti akan dilakukan oleh para swasta. Banyak sekali swasta baik dari dalam maupun dari luar negeri yang ingin terlibat disini untuk menampung seluruh hasil daripada budidaya yang akan kita kembangkan ini," tambah Trenggono.
Sebagai informasi, rencana revitalisasi tambak Pantura yang akan dilaksanakan hingga dua tahun ke depan, dengan total calon tambak seluas 78.550 hektar (Ha). Tahun ini, pemerintah mengejar revitalisasi luasan lahan tambak 20.413,25 Ha di empat kabupaten Jawa Barat, yakni Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu. Dari total lahan ini, di Bekasi terdapat calon tambak seluas 8.188,49 Ha, di Karawang seluas 6.979,51 Ha, di Subang seluas 2.369,76 Ha, dan di Indramayu seluas 2.875,48 Ha yang sebagian besar milik negara dan masuk dalam rencana calon tambak yang akan direvitalisasi.
Tonton juga Video: Gelombang Penolakan Pembangunan Tambak Udang di Sukabumi
(rea/rrd)