Susah Dapat Kerja, Para Pengangguran Ini Nemu Profesi Baru Bergaji Rp 15 Juta

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 02 Jul 2025 12:20 WIB
Ilustrasi Warga China/Foto: DetikHealth/Nafilah Sri Sagita K
Jakarta -

Ketatnya persaingan dan minimnya lapangan kerja di China membuat banyak pemuda usia produktif harus menganggur. Kondisi ini kemudian memunculkan 'profesi' baru bagi para pengangguran muda itu, yakni 'full-time grandkids' atau 'cucu penuh waktu'

Melansir SCMP, Rabu (2/7/2025), tingkat pengangguran perkotaan untuk pemuda berusia 16 hingga 24 tahun di China sudah mencapai 15,8%. Artinya satu dari enam orang muda menganggur.

Tingginya angka pengangguran remaja dan dewasa muda inilah yang kemudian membuat banyak pemuda memilih untuk tetap tinggal di rumah dan bekerja sebagai cucu, merawat kakek-nenek mereka.

Profesi 'cucu penuh waktu' ini disebut-sebut memberikan dukungan secara emosional dan bantuan harian kepada para anggota keluarga yang sudah lanjut usia atau cacat. Pekerjaan ini sedikit mirip dengan 'anak penuh waktu' yang sebelumnya juga ramai dilakukan pemuda China karena sulitnya mendapatkan pekerjaan.

Hal ini seperti yang dialami oleh seorang pemuda China berusia 26 tahun yang tidak disebutkan namanya, bekerja sebagai cucu penuh waktu dan menjaga kakeknya setelah terus gagal dalam ujian menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Jika kamu merawat ku dengan baik dan membantu ku hidup beberapa tahun lagi, itu lebih baik daripada apa yang dapat kamu lakukan di luar sana," kata kakeknya.

Bekerja sebagai cucu, ia mengaku dapat menerima 'gaji' sebesar 7.000 yuan atau setara Rp 15.855.000 (kurs Rp 2.265/yuan) per bulan yang dibayar menggunakan uang pensiun kakeknya sebesar 10.000 yuan per bulan.

Pengalaman ini juga banyak dibagikan oleh pemuda lain di China. Beberapa pemuda bahkan mengaku lebih senang bekerja sebagai cucu dan merawat para lansia daripada harus bekerja di kantor karena berbagai alasan.

"Di tempat kerja, yang saya dapatkan hanyalah janji-janji kosong. Namun, sebagai cucu penuh waktu, jika saya menyebutkan keinginan untuk sesuatu di malam hari, nenek saya akan keluar untuk membelinya keesokan paginya," kata seorang pemuda.

"Kita hanya memiliki sekitar 30.000 hari dalam hidup, dan bagi kakek-nenek saya, setiap hari adalah bagian dari hitungan mundur. Saya dapat memperoleh bonus di tempat kerja di kemudian hari, tetapi waktu bersama mereka, jika sudah berlalu, akan hilang selamanya," kata pemuda lain yang mengaku bernama Xiaolin.

Tonton juga "Angka Pengangguran RI Peringkat Kedua Terbesar di Asia" di sini:




(igo/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork