Brasil Kena Tarif Impor 50% dari Trump

Brasil Kena Tarif Impor 50% dari Trump

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 10 Jul 2025 09:06 WIB
U.S. President Donald Trump speaks at an event hosted by America250 in Des Moines, Iowa, U.S., July 3, 2025. REUTERS/Nathan Howard
Presiden AS Donald Trump - Foto: REUTERS/Nathan Howard
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif 50% kepada Brasil mulai 1 Agustus 2025. Besaran itu lebih tinggi dari pengumuman sebelumnya 10%, yang dianggap sebagai balasan atas kasus pidana yang sedang berlangsung terhadap mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Hal itu tercantum dalam surat yang dikirim Trump kepada Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva. Pengenaan tarif yang lebih tinggi juga sebagai respons terhadap hubungan perdagangan yang dianggap sangat tidak adil antara kedua negara.

"Harap dipahami bahwa angka 50% jauh lebih rendah daripada yang dibutuhkan untuk mencapai kesetaraan yang harus kita miliki dengan negara Anda. Dan ini diperlukan untuk memperbaiki ketidakadilan yang parah dari rezim saat ini," tutur Trump dalam surat tersebut, Kamis (10/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Trump mengkritik Brasil atas perlakuannya terhadap Bolsonaro, sekutu vokal presiden AS yang kini sedang diadili atas perannya dalam dugaan kudeta untuk membatalkan kekalahan dalam Pemilu tahun 2022.

Trump mengecam persidangan Bolsonaro sebagai 'Perburuan Penyihir', bahasa yang pernah digunakan untuk menggambarkan berbagai investigasi kriminal yang ia hadapi sebelum memenangkan pemilihan presiden AS 2024.

ADVERTISEMENT

Trump juga menyebut bahwa AS sedang menyelidiki potensi praktik perdagangan tidak adil yang dilakukan Brasil. Penyelidikan tersebut didasarkan pada serangan berkelanjutan Brasil terhadap aktivitas perdagangan digital perusahaan-perusahaan Amerika.

Da Silva pun telah membalas surat tersebut dengan mengutip undang-undang Brasil yang baru-baru ini diadopsi berisi pemberian wewenang kepada pemerintah untuk mengambil tindakan balasan yang proporsional.

"Brasil adalah negara berdaulat dengan lembaga-lembaga independen yang tidak akan menerima ceramah dari siapa pun," tulis da Silva dari unggahan media sosialnya, dikutip dari CNBC.

Dalam tanggapannya, Da Silva mengecam tuduhan palsu Trump bahwa kebijakan Brasil telah menyebabkan defisit perdagangan bagi AS. Nyatanya, AS memiliki surplus perdagangan barang dengan Brasil yang mencapai US$ 7,4 miliar pada 2024, berdasarkan data Kantor Perwakilan Dagang AS.

Setelah pengumuman Trump tersebut, nilai mata uang Brasil, real turun lebih dari 2% terhadap dolar AS.

Tonton juga video "Upaya RI Nego Tarif Trump: Airlangga ke AS-Pertamina Cs Teken MoU" di sini:

(aid/kil)

Hide Ads