Terdampak Tarif Trump, Uniqlo Bakal Naikkan Harga!

Terdampak Tarif Trump, Uniqlo Bakal Naikkan Harga!

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 11 Jul 2025 08:11 WIB
Gerai Uniqlo di Solo
Ilustrasi gerai Uniqlo - Foto: Ari Purnomo/detikcom: Gerai Uniqlo di Solo
Jakarta -

Fast Retailing Co, perusahaan pemilik merek pakaian Uniqlo memprediksi kebijakan tarif impor tinggi Amerika Serikat (AS) akan mulai berdampak signifikan terhadap operasinya di AS mulai akhir tahun ini. Oleh karena itu pihaknya berencana menaikkan harga untuk mengurangi dampak tersebut.

Direktur Keuangan Fast Retailing Takeshi Okazaki mengatakan mayoritas produk Uniqlo yang dijual di AS diproduksi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Dengan demikian dampak tarif Trump tidak dapat dihindarkan.

"Tidak dapat dihindari bahwa kami akan terdampak signifikan mulai musim gugur dan musim dingin. Akan sulit untuk menanggung semua biaya. Pendekatan kami adalah menaikkan harga jika memungkinkan dan bukan jika tidak memungkinkan, sambil pada akhirnya berfokus pada penciptaan bisnis berkelanjutan yang menghasilkan keuntungan secara aman," kata Okazaki dikutip dari Reuters, Jumat (11/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk tahun fiskal berjalan hingga akhir Agustus, perusahaan mempertahankan proyeksi laba operasionalnya di angka 545 miliar yen atau Rp 60,43 triliun (kurs Rp 110,89) karena memperkirakan dampak tarif yang terbatas akibat pengiriman awal ke pasar AS.

"Dampak pada tahun fiskal 2025 kemungkinan terbatas, berapa pun tarifnya," kata perusahaan itu dalam laporan laba rugi, menambahkan bahwa mereka telah mengirimkan sejumlah besar produk ke AS.

ADVERTISEMENT

Fast Retailing mencatat laba operasional dalam tiga bulan hingga 31 Mei 2025 naik 1,4% menjadi 146,7 miliar yen atau Rp 16,26 triliun. Meski begitu, nilainya di bawah perkiraan konsensus sebesar 153,8 miliar yen berdasarkan jajak pendapat LSEG yang melibatkan lima analis.

Kekhawatiran inflasi yang kembali melonjak dan perlambatan ekonomi yang dipicu oleh penerapan tarif Trump telah meredam antusiasme belanja di AS dan pasar konsumen utama lainnya. Terbaru, Trump memberi tenggat waktu 1 Agustus 2025 yang diperkirakan akan mempengaruhi hampir semua mitra dagang.

Dalam sebuah surat, Trump memberi tahu Sri Lanka, eksportir pakaian utama ke AS akan dikenakan tarif 30% mulai 1 Agustus 2025. Pesaingnya, Vietnam akan dikenakan tarif AS yang lebih rendah sebesar 20%, tetapi pengiriman ulang dari negara ketiga melalui Vietnam akan dikenakan tarif 40%.

Uniqlo memperkirakan penjualan dan laba kuartal IV-2025 akan lebih rendah di China akibat lesunya permintaan pakaian jadi secara keseluruhan. Perusahaan baru-baru ini melirik Amerika Utara dan Eropa untuk pertumbuhan karena perlambatan ekonomi di China.

Saham Fast Retailing mengalami penurunan terbesar keempat di antara saham-saham berkapitalisasi besar di Asia-Pasifik pada paruh pertama tahun 2025, turun sekitar 8%, menurut data LSEG.

Lihat juga Video 'Upaya RI Nego Tarif Trump: Airlangga ke AS-Pertamina Cs Teken MoU':

(aid/kil)

Hide Ads