Prabowo Mau Temui Presiden Uni Eropa Bahas Penyelesaian Perjanjian Dagang

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 13 Jul 2025 11:00 WIB
Foto: Prabowo tiba di Brussel, Belgia (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto bakal menemui Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia. Orang nomor satu di Indonesia itu akan membahas soal penyelesaian perundingan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Prabowo juga akan menemani Dewan Eropa António Costa, dan Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie dalam helatannya ke Belgia.

"Jadi, di sini nanti tentu kunjungan Bapak Presiden akan bertemu dengan Presiden Ursula von der Leyen dan juga Presiden daripada EU Council, plus berkunjung ke Raja. Salah satu yang akan dibahas itu terkait dengan EU CEPA," kata Airlangga dalam keterangan pers yang disiarkan virtual, Minggu (13/7/2025).

Dia bilang perundingan perjanjian dagang ini sudah dibahas selama satu dekade dan lebih dari 19 putaran perundingan dilakukan. Maka dari itu dengan penyelesaian perundingan maka hal ini akan menjadi capaian baru di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

"Nah, EU CEPA ini kita sudah berunding masuk tahun ke-10, lebih dari 19 putaran. Namun seluruh isunya akan selesai dan ini tentu merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian," beber Airlangga.

Berdasarkan keterangan tertulis Kemenko Perekonomian, hubungan ekonomi antara Indonesia dan UE terus menunjukkan tren positif dengan nilai perdagangan mencapai US$ 30,1 miliar pada 2024. Neraca perdagangan antara kedua pihak juga tetap surplus bagi Indonesia, dengan peningkatan signifikan dari US$ 2,5 miliar di 2023 menjadi US$ 4,5 miliar pada 2024.

Adapun beberapa komoditas utama yang mendominasi ekspor Indonesia ke UE yakni minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids (oleokimia), produk alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat dan kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

Studi yang dilakukan oleh CSIS (2021) dan Sustainability Impact Assessment oleh Komisi Eropa (2020) memperkuat optimisme terhadap manfaat ekonomi IEU-CEPA bagi Indonesia.

Diproyeksikan bahwa PDB Indonesia akan tumbuh sebesar 0,19%, dengan tambahan pendapatan nasional mencapai USD2,8 miliar, dan ekspor Indonesia berpotensi meningkat hingga 57,76% dalam tiga tahun ke depan.




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork