RI & Uni Eropa Makin Mesra Lewat Perjanjian Dagang IEU-CEPA

RI & Uni Eropa Makin Mesra Lewat Perjanjian Dagang IEU-CEPA

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Jul 2025 06:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto - Foto: Dok. YouTube Sekretariat Presiden
Jakarta -

Perundingan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akhirnya rampung. Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen yang secara langsung mengumumkan kesepakatan perjanjian dagang tersebut.

Prabowo dan von der Leyen bertemu secara langsung di Brussel, Belgia. Usai pertemuan keduanya menyatakan pemerintah Indonesia dan komisi Uni Eropa sepakat untuk mengimplementasikan IEU-CEPA. Butuh perundingan selama satu dekade hanya untuk merampungkan perjanjian dagang satu ini.

"Saya ingin menyampaikan bahwa hari ini kita telah mencapai terobosan. Setelah sepuluh tahun negosiasi, kita telah mencapai kesepakatan untuk memiliki perjanjian kemitraan ekonomi yang komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas," tegas Prabowo saat melakukan keterangan pers bersama dengan von der Leyen, Minggu (13/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan perundingan perjanjian dagang ini sudah dibahas selama satu dekade dan lebih dari 19 putaran perundingan dilakukan. Maka dari itu dengan penyelesaian perundingan maka hal ini akan menjadi capaian baru di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

"Nah, EU CEPA ini kita sudah berunding masuk tahun ke-10, lebih dari 19 putaran. Namun seluruh isunya akan selesai dan ini tentu merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian," beber Airlangga.

ADVERTISEMENT

Airlangga melanjutkan penandatanganan peresmian perjanjian dagang ini bakal dilakukan pada kuartal III tahun ini. Diharapkan dalam waktu dekat ekspor produk Indonesia ke Benua Biru tarifnya bisa sangat rendah hingga 0%, dengan begitu produk Indonesia bisa makin dilirik pasar karena makin murah dan mudah untuk diakses publik Eropa.

"Berarti antara Indonesia dan EU itu akan produk kita bisa masuk ke Eropa dengan tarif nol," sebut Airlangga.

Berdasarkan keterangan tertulis Kemenko Perekonomian, hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa terus menunjukkan tren positif dengan nilai perdagangan mencapai US$ 30,1 miliar pada 2024. Neraca perdagangan antara kedua pihak juga tetap surplus bagi Indonesia, dengan peningkatan signifikan dari US$ 2,5 miliar di 2023 menjadi US$ 4,5 miliar pada 2024.

Adapun beberapa komoditas utama yang mendominasi ekspor Indonesia ke Uni Eropa yakni minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga, fatty acids (oleokimia), produk alas kaki, bungkil kelapa, besi baja, lemak cokelat dan kopra, serta produk berbasis karet dan mesin.

Studi yang dilakukan oleh CSIS (2021) dan Sustainability Impact Assessment oleh Komisi Eropa (2020) memperkuat optimisme terhadap manfaat ekonomi IEU-CEPA bagi Indonesia.

Diproyeksikan bahwa PDB Indonesia akan tumbuh sebesar 0,19%, dengan tambahan pendapatan nasional mencapai USD2,8 miliar, dan ekspor Indonesia berpotensi meningkat hingga 57,76% dalam tiga tahun ke depan setelah perjanjian dagang itu berlaku.

Eropa Akhirnya Sepakat
Setelah dirundingkan hingga 10 tahun lamanya, perjanjian dagang IEU-CEPA akhirnya bakal difinalisasi dan dapat berlaku dalam waktu dekat. Airlangga mengungkapkan rahasia di balik sikap Eropa yang akhirnya menyepakati perjanjian dagang itu tanpa lebih banyak berunding lagi. Salah satu alasannya, Airlangga bilang adalah situasi geopolitik yang berubah-ubah di dunia.

"Sekarang sudah tidak ada kendala lagi, jadi sudah selesai. Sebelumnya banyak hal, tapi tentu situasi global, geopolitik itu semuanya merubah," beber Airlangga.

Indonesia juga kini dianggap sebagai mitra strategis karena kapasitas dagang antar kedua negara cukup besar. Nilai perdagangannya saja telah mencapai US$ 30,1 miliar pada 2024.

Upaya Indonesia menjadi salah satu negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menurut Airlangga juga dipandang Uni Eropa menjadi salah satu nilai yang penting. Artinya, Indonesia sudah dipandang menjadi negara yang berpandangan sama dengan Eropa.

OECD sendiri adalah organisasi kerja sama ekonomi yang dibuat oleh negara-negara besar dan maju di dunia. Banyak negara Eropa merupakan anggota aliansi OECD.

"Karena kita dilihat juga dalam proses masuk menjadi OECD, sehingga kita dianggap sudah mulai menjadi like-minded countries. Kemudian Indonesia juga ke depan akan menjadi negara yang terus meningkat ekonominya," sebut Airlangga.

Selain itu, Uni Eropa juga memandang Indonesia menjadi salah satu negara kuat di kawasan Asia Tenggara. Diharapkan Indonesia jadi pelopor kerja sama pemerintah Uni Eropa dengan negara lain di kawasan.

"Dan mereka melihat di berbagai regional, ASEAN sangat kuat dan anchornya Indonesia. Sesudah Indonesia, di belakang antre nih, Malaysia ingin, Thailand ingin. Jadi Indonesia menjadi pelopor lah untuk bekerja sama dengan berbagai negara itu," kata Airlangga.

Tonton juga video "RI-Uni Eropa Akhirnya Sepakati Perjanjian Dagang IEU-CEPA" di sini:

(kil/kil)

Hide Ads