Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kabar terbaru dari negosiasi tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia menyebut tarif impor 32% yang diberlakukan AS untuk Indonesia ditunda.
Airlangga mengatakan saat ini Indonesia mendapatkan penundaan kebijakan untuk menyelesaikan perundingan yang sudah ada. Selain itu, Indonesia juga dipastikan tidak dikenakan tambahan tarif 10% karena gabung BRICS.
"Jadi pertama tambahan (10% karena Indonesia gabung BRICS) itu tidak ada. Yang kedua waktunya adalah kita sebut pause. Jadi penundaan penerapan untuk menyelesaikan perundingan yang sudah ada," kata Airlangga di Brussel, Belgia, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Airlangga terbang ke Washington, AS untuk menegosiasikan kembali keputusan yang diambil Trump terkait tarif impor. Dari surat yang ditujukan ke Presiden Prabowo Subianto, Indonesia dikenakan tarif resiprokal 32% mulai Agustus 2025 mendatang.
Airlangga bercerita, dalam pertemuannya dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Perwakilan Perdagangan AS Jamieson Greer, membuahkan kesepakatan bahwa Indonesia masuk dalam proses negosiasi lanjutan.
"Itu menyepakati bahwa apa yang diusulkan oleh Indonesia berproses lanjutan. Jadi tiga minggu ini diharapkan finalisasi daripada fine tuning proposal, dan fine tuning dari pada apa yang sudah dipertukarkan," tutur Airlangga.
Tonton juga video "Seburuk Apa Sih Efek Tarif 32% Trump untuk RI?" di sini:
(kil/kil)