Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti mengatakan negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) masih berlangsung. Diketahui sebelumnya, AS menetapkan tarif resiprokal 32% untuk Indonesia.
Roro mengatakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto masih bernegosiasi dengan AS tentang besaran tarif. Keputusannya baru akan diumumkan Agustus.
"Saat ini Pak Menko Perekonomian, kemarin, mohon maaf, sudah ke Amerika Serikat (AS) untuk melakukan tindak lanjut terhadap surat yang telah digelontorkan oleh Pak Presiden Trump dan kembali lagi kita mengedepankan negosiasi dan komunikasi, karena itu mohon ditunggu dalam waktu satu bulan ke depan. Kita akan melihat bagaimana ataupun apakah akan ada perubahan," ungkap Roro di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negosiasi ini juga dilakukan untuk menjalin hubungan yang lebih baik antara Indonesia dan AS. Di sisi lain, ia menyebut pemerintah tengah mengupayakan untuk mendapat pasar alternatif di beberapa negara lainnya.
"Jadi hari ini pun menjadi momen yang sangat baik, karena Pak Presiden Pak Prabowo Subianto di Brussels, ya, beliau bertemu dan menyampaikan mengenai Indonesia IEU-CEPA, yang menjadi pasar baru kita untuk kita optimalkan ke depannya," ungkapnya.
Untuk diketahui, Indonesia dan Uni Eropa resmi telah menandatangani perjanjian dagang IEU-CEPA. Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengungkap beberapa barang utama negara-negara Eropa. Menurutnya, IEU-CEPA akan memperkuat rantai pasok bahan mentah penting yang diperlukan Eropa.
Bahan mentah tersebut mencakup barang-barang yang menjadi bahan baku produk-produk transisi energi bersih dan juga transisi digital. Hal ini menjadi barang pesanan utama Eropa dari Indonesia.
"Kami percaya Indonesia adalah pemasok utama barang-barang penting untuk transisi digital dan energi hijau," beber von der Leyen saat melakukan keterangan pers bersama dengan Presiden Prabowo Subianto, Minggu (13/7/2025).
Simak juga Video Saran Hendropriyono Hadapi Tarif Trump: Tambah 9 Naga Baru