Bos Bulog: Masyarakat Terlibat Judol-Terorisme Tak Diizinkan Terima Bansos Beras

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 15 Jul 2025 10:40 WIB
Bansos Beras/Foto: Dok. Bulog
Jakarta - Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan beras melalui Perum Bulog kepada 18,2 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP). Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan masyarakat yang terlibat judi online (judol) dan terorisme tidak diizinkan menerima bantuan pangan.

"Kemarin kami dapat perintah dari pimpinan sesuai dengan aturan pemerintah untuk oknum-oknum masyarakat terlibat judol atau judi online dan terlibat terorisme tidak diizinkan menerima bantuan pangan," tegas dia dalam rapat koordinasi inflasi daerah dikutip dari YouTube Kemendagri, Selasa (15/7/2025).

Ia meminta kepala daerah agar perintah tersebut juga ditindaklanjuti untuk mengecek kembali data siapa saja penerima bantuan beras di daerahnya. Ahmad menekankan agar masyarakat yang terlibat judol dan kelompok radikal tidak masuk sebagai penerima bantuan beras.

"Tolong masing-masing kepala daerah jadi penekanan termasuk teman-teman Bulog di wilayah juga saya peringatkan didata, cek ulang siapa saja masyarakat yang penerima bantuan yang terlibat judol atau kelompok radikal atau terorisme ini tidak diizinkan menerima bantuan pangan," terangnya.

Bulog memastikan telak melakukan proses cleansing terhadap data Penerima Bantuan Pangan (PBP) by name by address sebanyak 18.277.083 jiwa, yang bersumber dari Data Terpadu Sejahtera Nasional (DTSEN), sesuai dengan amanat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025. Proses ini bertujuan untuk memastikan ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan pangan.

"Perum BULOG telah mengembangkan aplikasi khusus untuk pengelolaan Bantuan Pangan yang terintegrasi langsung dengan mitra transporter. Aplikasi ini memungkinkan monitoring dan real-time tracking terhadap distribusi beras bantuan, mulai dari gudang hingga titik distribusi (titik bagi), guna meningkatkan transparansi dan efisiensi penyaluran," terangnya.

Ahmad juga memastikan, sebagai bagian dari kesiapan distribusi, telah dilakukan kontrak kerja dengan pihak transporter untuk kegiatan pengiriman beras hingga titik bagi, sehingga proses distribusi dapat berjalan lancar sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Berbagai langkah teknis telah disiapkan untuk mendukung kelancaran penyaluran beras bantuan, antara lain, penyediaan karung plastik sesuai standar, proses rebagging (pengemasan ulang), dan reproses beras untuk menjamin kualitas beras yang akan disalurkan kepada penerima manfaat.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional, Bulog telah memulai penyaluran bantuan pangan pada, Senin (14/7). Pada hari pertama penyaluran, 1.267 PBP telah menerima bantuan pangan dengan total sekitar 25,3 ribu kilogram (kg) beras.

Daerah yang telah dimulai penyaluran bantuan pangan tersebut, antara lain di Kalimantan Tengah yang telah mulai salur di Kelurahan Tanarung, Kota Palangkaraya dan Kelurahan Buntok Kota di Kabupaten Barito Selatan. Sementara di Maluku mulai salur di Desa Lauran di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kelurahan Silale dan Waihong Kota Ambon, serta Kelurahan Ketsoblak, Kota Tual.

Selanjutnya masyarakat di Maluku Utara di Kelurahan Salahudin, Kota Ternate pun telah mulai tersalurkan. Di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Gajahan, Kabupaten Karanganyar dan Kelurahan 26 Ilir D1, Kota Palembang, Sumatera Selatan pun telah mulai disalurkan bantuan pangan beras.

Tonton juga video "Bapanas soal Beras Bulog Berkutu: Kita Harus Jaga Kualitas" di sini:




(ada/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork