Jumlah Orang Miskin RI 23,85 Juta, Paling Banyak di Daerah Ini

Jumlah Orang Miskin RI 23,85 Juta, Paling Banyak di Daerah Ini

Anisa Indraini - detikFinance
Sabtu, 26 Jul 2025 13:00 WIB
Jumlah Orang Miskin RI 23,85 Juta, Paling Banyak di Daerah Ini
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 23,85 juta orang per Maret 2025. Jumlah itu turun 0,2 juta orang dibandingkan September 2024 dan diklaim menjadi yang terendah dalam dua dekade.

"Angka kemiskinan di 2025 ini merupakan terendah selama dua dekade terakhir," kata Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono dalam konferensi pers di kantornya, Jakara Pusat, Jumat (25/7/2025).

Dari sisi persentase, jumlah penduduk miskin terhadap total populasi atau total penduduk pada Maret 2025 mencapai 8,47%. Jika dibandingkan dengan September 2024, persentase itu turun 0,1%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang Miskin Paling Banyak di Jawa

Jumlah penduduk miskin masih terkonsentrasi di pulau Jawa yaitu sebanyak 12,56 juta atau sekitar 52,66% terhadap total jumlah penduduk miskin nasional. Sementara itu, jumlah penduduk miskin paling sedikit berada di Kalimantan yaitu 0,89 juta orang atau sekitar 3,75% dari total penduduk miskin nasional.

"Jika dibandingkan antara Maret 2025 dengan September 2024, hampir seluruh pulau mengalami penurunan jumlah dan persentase penduduk miskinnya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Terkait hal ini terdapat ketimpangan kemiskinan antara perkotaan dan pedesaan. Pada Maret 2025, tingkat kemiskinan perkotaan sebesar 6,73%, sedangkan kemiskinan pedesaan sebesar 11,03%.

"Jadi desa lebih banyak yang miskinnya jika dibandingkan dengan perkotaan, terhadap total penduduk masing-masing wilayahnya. Persentase kemiskinan di pedesaan mengalami penurunan 0,31% jika dibandingkan September 2024. Persentase penduduk miskin di perkotaan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi September 2024," beber Ateng.

Sebagai informasi, profil kemiskinan Maret 2025 dihitung berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Februari 2025. Jumlah sampel sebanyak 345 ribu rumah tangga yang tersebar di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Sebagai pengertian yang dinamakan penduduk miskin adalah saat mereka pengeluarannya berada di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan Maret 2025 berdasarkan Susenas sebesar Rp 609.160 per kapita per bulan.

Ketimpangan Masih Lebar

Inilah cerita tentang kehidupan di Ibu Kota Jakarta yang sangat kontras dan tergambar jelas akan ketimpangan antara si kaya dan miskin lewat visualisasi ini. Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
BPS mencatat rasio gini atau ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia pada Maret 2025 mencapai 0,375. Angka itu turun 0,006 poin jika dibandingkan dengan September 2024.

Ateng mengatakan nilai rasio gini berada di antara 0-1, di mana ketimpangan semakin tinggi jika angkanya mendekati 1. Hal ini menandakan ketimpangan di Indonesia masih lebar, meski kondisinya membaik dibandingkan sebelumnya.

"Hasil perhitungan kami pada kondisi Maret 2025, ketimpangan atau gini rasio Indonesia sebesar 0,375, turun 0,006 poin dari September 2024," ucap Ateng.

Lebih rinci diungkapkan ketimpangan di perkotaan pada Maret 2025 sebesar 0,395, lebih rendah 0,007 poin dibandingkan September 2024. Sementara itu, ketimpangan di pedesaan pada Maret 2025 sebesar 0,299, lebih rendah 0,009 jika dibandingkan September 2024.

"Maka ketimpangan di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan ketimpangan di pedesaan," beber Ateng.

Halaman 2 dari 2
(aid/acd)
Hide Ads