Ekonom senior Kwik Kian Gie, tutup usia pada Senin (28/7/2025) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Jenazahnya disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD, Jakarta, Selasa (29/7).
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, yang turut melayak ke rumah duka, menuturkan banyak belajar dari pandangan-pandangan ekonomi Kwik Kian Gie.
Menurutnya Airlangga, Kwik Kian Gie turun andil mereformasi ekonomi untuk menjaga stabilitas ekonomi usai krisis moneter (krismon) 1998. Di era Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri 2001-2004, Kwik Kian menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di era Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur 1999-2001, Kwik Kian Gie menjabat Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri.
"Itu kan di periode pasca krisis 98, dan tentunya Indonesia banyak belajar bagaimana menavigasi turbulensi itu, dan turbulensi itu ditangani dalam waktu ya mungkin 4 tahun, karena banyak reform juga dari segi regulasi perundangan-undangan, dalam perencanaan, sehingga sosok Pak Kwik sebagai ekonom ini dan nasionalis, sangat kelihatan," terang Airlangga kepada wartawan di Rumah Duka Sentosa, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Airlangga menyebut, pandangan ekonomi Kwik Kian Gie menjadi salah satu legasi yang dimiliki pemerintah. Menurutnya, pandangan Kwik juga menjadi navigasi ekonomi Indonesia.
"Jadi itu yang menjadi navigasi ekonomi untuk menghadapi krisis sampai dengan tahun 2004. Dan kemudian tentu apa yang dilakukan itu menjadi legasi dalam perencanaan pembangunan kita, bagaimana dalam situasi itu kita bisa berlayar lagi, dan akhirnya kita lolos dan sampai sekarang," imbuhnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengaku sangat menghormati sosok Kwik Kian Gie. Ia juga mengaku sering membangun komunikasi, jala Kwik Kian Gie masih aktif di Badan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Jadi sangat menghormati jalan pikiran beliau yang menavigasi situasi sulit dan dengan ekonomi nasionalisme yang baik. Pada waktu beliau di Bapenas, sering berkomunikasi," tutur Airlangga.
(hns/hns)