Koperasi Merah Putih Bisa Untung Rp 1 M di Tahun Pertama, Kok Bisa?

Koperasi Merah Putih Bisa Untung Rp 1 M di Tahun Pertama, Kok Bisa?

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 30 Jul 2025 11:56 WIB
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi - Foto: (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyampaikan Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih dapat meraup untung hingga Rp 1 miliar per tahun. Bahkan keuntungan itu dapat dicapai pada tahun pertama.

"KopDes/Kel Merah Putih berpotensi meraih keuntungan di tahun pertama jika dikelola secara profesional. Setiap KopDes/Kel Merah Putih bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp1 miliar per tahun," kata Budi Arie kepada detikcom, dikutip Rabu (30/7/2025).

Budi Arie menerangkan keuntungan ini dimungkinkan dari pemenuhan kebutuhan masyarakat di desa/kelurahan dan fleksibilitas unit usaha yang sesuai kebutuhan lokal. Sumber keuntungan meliputi margin penjualan sembako, bunga simpan pinjam berbunga rendah, pendapatan logistik dan cold storage untuk distribusi hasil pertanian, layanan apotek dan klinik desa, serta usaha tambahan seperti agribisnis atau pariwisata sesuai potensi desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun, keberhasilan bergantung pada manajemen, permintaan pasar, dan kesiapan SDM lokal," jelas Budi Arie.

Di sisi lain, lokasi serta ramai-sepi pengunjung juga dapat mempengaruhi keuntungan KopDesKel Merah Putih. Budi Arie menilai koperasi di desa/kelurahan dengan populasi besar atau lokasi strategis, seperti dekat pasar atau jalan utama memiliki permintaan lebih tinggi untuk sembako, simpan pinjam, dan logistik, sehingga meningkatkan pendapatan. Sebaliknya, desa terpencil dengan populasi kecil berisiko menghadapi permintaan rendah, yang dapat membatasi keuntungan.

ADVERTISEMENT

"Pemetaan potensi lokal dan strategi pemasaran menjadi kunci agar dapat mengoptimalkan keuntungan koperasi dan khususnya manfaat bagi masyarakat di desa/kelurahan masing-masing," imbuh Budi Arie.

Senada, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menerangkan kegiatan unit bisnis yang dijalankan dapat menjadi keuntungan sendiri. Apalagi harga yang ditawarkan juga terjangkau. Misalnya, dengan diberikan kegiatan usaha menjadi penyalur gas LPG 3 kg dengan harga agen, memungkinkan KopDesKel bisa mendapatkan keuntungan yang cepat.

"Diharapkan Kopdes dapat untung minimal Rp 2 ribuan, tergantung jumlah KK di desa tersebut. Contoh desa dengan jumlah KK 1500 dikali Rp 2.000 dengan 4 kali beli, maka didapat Rp 12 jt kotor. Itu dari satu produk apalagi nanti Kopdes bukan hanya distribusi gas, tetapi banyak aktivitas usaha lainnya," terang Ferry kepada detikcom.

Tonton juga video "Zulhas Buka Peluncuran Kopdes Merah Putih, Bicara Kedaulatan Pangan" di sini:

(rea/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads